Ahad 24 Dec 2017 10:45 WIB

Kapolres Mataram Imbau Ormas tak Lakukan Razia Atribut Natal

Atribut natal
Foto: Republika
Atribut natal

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kapolres Mataram AKBP Muhammad SIK mengimbau organisasi masyarakat di daerah ini untuk tidak melakukan razia terhadap berbagai atribut perayaan natal sebagai salah satu bentuk toleransi antarumat beragama. "Tindakan razia itu menjadi salah satu tindak pidana, sehingga pelakunya bisa ditindak tegas," katanya, di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Ahad (24/12).

Berkaitan dengan itu, Kapolres mengingatkan masyarakat untuk dapat menjaga toleransi antarumat bersama-sama, dengan senantiasa menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah masing-masing. Dia mengingatkan, jangan ada rasa permusuhan, dan unsur kebencian yang dapat memicu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Mari kita sama-sama menjaga kerukunan antarumat beragama demi menciptakan kondusivitas di Mataram khususnya dan NTB umumnya," katanya pula.

Dia menegaskan, untuk menjamin perayaan Natal 2017 berjalan aman dan lancar, jajaran Polres Mataram sejak Jumat (22/12) telah menyiagakan personelnya pada 13 gereja dan tempat ibadah umat Nasrani yang akan menjadi pusat perayaan natal. "Pengamanan kami laksanakan sampai tanggal 2 Januari 2018. Bahkan, untuk mengantisipasi adanya ancaman teror saat perayaan natal, kami melibatkan tim penjinak bom dari Satuan Gegana Brimob Polda NTB," ujarnya lagi.

Kapolres juga mengingatkan kepada para pimpinan perusahaan agar tidak memaksakan penggunaan atribut Natal kepada karyawannya, mengingat hal ini juga termasuk tindak pidana. Menurutnya, apabila ada perusahaan yang melakukan pemaksanaan bisa diproses pidana sesuai dengan KUHP pasal 335 dan undang-undang lainnya.

"Kalau ada yang memaksa, silakan karyawan lapor ke kami agar bisa kami tindaklanjuti," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roloskana dengan mengimbau perusahaan untuk tidak memaksa karyawannya menggunakan berbagai atribut natal sebagai bagian sikap toleransi. "Bahkan untuk lebih memperkuat imbauan itu, kami telah menyebar surat edaran ke semua pimpinan perusahaan agar tidak ada karyawan muslim yang dipaksa menggunakan atribut natal," katanya lagi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement