Rabu 27 Dec 2017 03:11 WIB

Muhammadiyah Bebaskan Warganya dalam Pilkada Jatim 2018

Petugas KPU saat mengecek kelengkapan logistik Pilkada Jatim.
Foto: ANTARA FOTO
Petugas KPU saat mengecek kelengkapan logistik Pilkada Jatim.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur membebaskan warganya mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pemilihan Kepala Daerah setempat pada 2018. "Secara organisasi Muhammadiyah memberikan kebebasan kepada para warganya untuk memilih kandidat," ujar Wakil Ketua PW Muhammadiyah Jatim Nadjib Hamid ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Selasa (26/12).

Sebagai ormas Islam terbesar kedua di Jatim, kata dia, Muhammadiyah menegaskan tidak akan terlibat politik praktis dalam Pilkada yang diselenggarakan 27 Juni 2018. Selain itu, mantan komisioner KPU Jatim tersebut mengaku sebagai organisasi Dakwah, Muhammadiyah tidak akan berafiliasi pada salah satu calon tertentu.

Kendati demikian, Muhammadiyah Jatim akan memberikan catatan agar warganya tak salah menentukan pilihannya, yakni kandidat yang tak menghambat gerakan dakwah Muhammadiyah. "Muhammadiyah pasti mendukung siapapun kandidat yang mendukung gerakan dakwah organisasi," kata Nadjib.

Pada Pilkada Jatim mendatang, sampai saat ini masih muncul dua pasangan bakal calon, yaitu Saifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas yang diusung koalisi PKB dan PDI Perjuangan, serta Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak yang diusung Partai Demokrat, Golkar dan Hanura.

Dua partai politik lainnya, PPP dan NasDem meski secara lisan sudah menyampaikan mendukung Khofifah-Emil. Namun, sampai saat ini belum dimunculkan rekomendasi tertulis. Begitu juga PKS yang secara lisan mengusung Gus Ipul-Anas. Sedangkan, Partai Gerindra dan PAN sampai sekarang belum menentukan sikapnya, baik lisan maupun tulisan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement