REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sebanyak 230 rumah di Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara terendam akibat banjir sejak Rabu (27/12) pagi. Menurut Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting, banjir tersebut melanda empat dusun di Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah.
Di Dusun 1 sebanyak 100 rumah, Dusun 2 sebanyak 70 rumah, Dusun 3 sebanyak 40 rumah, dan di Dusun 4 sebanyak 20 rumah. Dalam catatan kepolisian, banjir yang melanda Kabupaten Serdang Bedagai tersebut juga merendam dua mushala.
Dari pemantauan petugas, ketinggian air berkisar 50-60 cm, sedangkan lokasi terparah di Dusun 1 dan Dusun dengan ketinggian air sekitar satu meter.
Banjir itu terjadi akibat meluapnya sungai di Serdang Bedagai setelah menerima limpahan air yang banyak dari bagian hulu yang mengalami hujan lebat. "Debit airnya tidak tertampung sehingga sungainya meluap dan memasuki permukiman penduduk," kata Rina Sari di Medan, Rabu (27/12).
Menurut Kombes Rina, personel Polres Serdang Bedagai telah turun ke lapangan untuk membantu evakuasi warga yang terdampak banjir. Pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan Pemkab Serdang Bedagai untuk mendirikan posko dan tenda pengungsian.
Pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daeraj (BPBD) dan polisi air, apalagi genangan air belum surut hingga Rabu sore.