REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan agar investor di dalam dan luar negeri tidak khawatir terhadap spekulasi kabar buruk situasi ekonomi dan politik di Indonesia. Jokowi mengatakan, banyak peningkatan yang diraih oleh Indonesia dalam hal kepercayaan penanaman modal dan di sektor ekonomi.
"Kesimpulannya adalah yang penting jangan takut, risiko selalu ada. Tapi justru itulah peluangnya," tegas Presiden dalam sambutan saat penutupan perdagangan saham 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (29/12) sore.
Presiden telah menutup perdagangan saham pada 2017 dengan indeks harga saham gabungan di angka 6355,65. Menurut Jokowi, banyak peningkatan yang diraih oleh Indonesia dalam hal kepercayaan penanaman modal dan di sektor ekonomi.
Sejumlah capaian di sektor pasar modal tercatat di Indonesia yaitu peningkatan jumlah investor sebesar 44 persen dalam 2 tahun terakhir menjadi 1,12 juta investor dan diikuti kenaikan nilai investasi investor domestik mencapai Rp340 triliun pada tahun ini.
Pada 2017 terdapat 37 perusahaan yang melakukan pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia yang merupakan capaian tertinggi di BEI pada 23 tahun terakhir serta yang terbanyak di antara negara-negara kawasan Asia Tenggara.
Presiden menjelaskan sejumlah analisa situasi ekonomi Indonesia pada 2017 juga dapat ditepis oleh Indonesia secara baik. Kepala Negara mengatakan pada awal 2017, beberapa analisa mewaspadai kenaikan suku bunga dolar Amerika oleh The Fed.
Presiden menambahkan banyak pihak khawatir bahwa mata uang negara lain juga akan terkena imbas . Bahkan ada kekhawatiran terjadinya stimulus fiskal besar-besaran yang dilakukan oleh Presiden Amerika terpilih, Donald Trump.
"Tapi apa yang terjadi, akhirnya US Dolar melemah sepanjang tahun 2017. Bahkan sudah kembali di bawah titik saat kemenangan presiden di pemilu Amerika tahun lalu. Arus modal ke negara-negara berkembang termasuk ke Indonesia juga mencapai sebuah rekor, jangan lupa hal seperti ini," tegas Presiden.
Jokowi meminta agar masyarakat tidak termakan isu negatif mengenai keadaan politik dan ekonomi Indonesia. Selain itu, Presiden juga mengajak investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia dengan tidak menunggu maupun bergantung kepada spekulasi situasi.
"Sudahlah, yang politik silakan politik, yang ekonomi kita garap bersama-sama urusan ekonomi," kata Presiden.