REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Demonstrasi antipemerintah pecah di berbagai kota di Iran. Demonstrasi anti pemerintah yang dimulai di satu kota pada Kamis, kini telah menyebar ke beberapa kota besar di Iran.
Berdasarkan laporan, demonstrasi itu ternyata terjadi pula di sejumlah kota besar seperti Rasht di utara dan Kermanshah di barat. Demonstrasi kecil juga terjadi di Isfahan, Hamadan, serta kota lainnya.
Protes masyarakat antipemerintah dimulai karena ketidaksetujuan terhadap kenaikan harga. Mereka pun mengecam peraturan klerus dan kebijakan pemerintah. Beberapa demonstran juga telah ditangkap di ibu kota Iran yakni Teheran.
Deputi Gubernur Jenderal Teheran Bidang Keamanan mengatakan, mereka berada di antara sekelompok 50 orang yang berkumpul di alun-alun kota. Sebelumnya, Gubernur Jenderal Teheran menyatakan, pertemuan semacam itu akan ditangani secara ketat oleh polisi.
Demonstrasi tersebut merupakan ekspresi ketidakpuasan publik yang paling serius di Iran sejak demonstrasi 2009. Para demonstran dilaporkan meneriakkan beberapa slogan, termasuk "Rakyat mengemis, ulama bertindak seperti Tuhan."
Dilansir BBC, Sabtu, (30/12), protes itu bahkan digelar pula di kota suci bagi ulama yang berkuasa yaitu Qom. Protes terbesar terjadi pada Kamis di Kota Masyhad di Timur Laut, lalu terjadi 52 penangkapan di sana.
Di media sosial juga terdapat seruan protes ke atas dan bawah negeri. Padahal, pemerintah telah memberikan peringatan terhadap pertemuan ilegal.
Video yang diunggah ke media sosial tersebut bertujuan untuk menunjukkan terjadinya bentrok. Bentrokkan terjadi antara pasukan keamanan serta beberapa demonstran di Kermanshah pada Jumat kemarin.