Senin 01 Jan 2018 17:46 WIB

Cina Hentikan Produksi 553 Jenis Mobil Boros BBM

Red: Ani Nursalikah
Penduduk Beijing mengenakan masker saat berjalan di jalanan Ibu Kota Cina. Beijing kembali menempati posisi teratas kota paling terpolusi di Cina.
Foto: AP
Penduduk Beijing mengenakan masker saat berjalan di jalanan Ibu Kota Cina. Beijing kembali menempati posisi teratas kota paling terpolusi di Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina tidak memperpanjang izin produksi 553 jenis mobil penumpang karena tidak bisa memenuhi standar penggunaan bahan bakar yang ditetapkan pemerintah setempat. Keputusan ini berlaku efektif per 1 Januari 2018, demikian pernyataan Pusat Pelayanan Teknologi Kendaraan Cina dengan mengutip surat keputusan Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) setempat, Senin (1/1).

Ratusan jenis kendaraan yang masuk daftar larangan produksi tersebut sebagian besar produk perusahaan patungan Cina dan industri otomotif global, seperti FAW-Volkswagon, Beijing Benz Automotive, Chery, dan Dongfeng Motor Corporation. Melalui kampanye melawan polusi, pemerintah Cina menggalakkan transportasi hijau melalui pembatasan emisi dan mendorong produksi kendaraan berkonsumsi energi terbarukan (NEVs).

Pihak berwenang setempat pada awal Desember 2017 juga memberlakukan pembatasan emisi yang lebih ketat yang secara bertahap akan diterapkan pada produk-produk kendaraan baru. Sementara para pembeli NEVs akan mendapatkan keringanan pajak selama tiga tahun ke depan, demikian laporan China Plus.

Pada September 2017, MIIT mulai melakukan pemeriksaan terhadap produksi dan penjualan kendaraan berbahan bakar fosil.

Cina Setop Perdagangan Gading Gajah

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَوْ كَالَّذِيْ مَرَّ عَلٰى قَرْيَةٍ وَّهِيَ خَاوِيَةٌ عَلٰى عُرُوْشِهَاۚ قَالَ اَنّٰى يُحْيٖ هٰذِهِ اللّٰهُ بَعْدَ مَوْتِهَا ۚ فَاَمَاتَهُ اللّٰهُ مِائَةَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَهٗ ۗ قَالَ كَمْ لَبِثْتَ ۗ قَالَ لَبِثْتُ يَوْمًا اَوْ بَعْضَ يَوْمٍۗ قَالَ بَلْ لَّبِثْتَ مِائَةَ عَامٍ فَانْظُرْ اِلٰى طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمْ يَتَسَنَّهْ ۚ وَانْظُرْ اِلٰى حِمَارِكَۗ وَلِنَجْعَلَكَ اٰيَةً لِّلنَّاسِ وَانْظُرْ اِلَى الْعِظَامِ كَيْفَ نُنْشِزُهَا ثُمَّ نَكْسُوْهَا لَحْمًا ۗ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهٗ ۙ قَالَ اَعْلَمُ اَنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Atau seperti orang yang melewati suatu negeri yang (bangunan-bangunannya) telah roboh hingga menutupi (reruntuhan) atap-atapnya, dia berkata, “Bagaimana Allah menghidupkan kembali (negeri) ini setelah hancur?” Lalu Allah mematikannya (orang itu) selama seratus tahun, kemudian membangkitkannya (menghidupkannya) kembali. Dan (Allah) bertanya, “Berapa lama engkau tinggal (di sini)?” Dia (orang itu) menjawab, “Aku tinggal (di sini) sehari atau setengah hari.” Allah berfirman, “Tidak! Engkau telah tinggal seratus tahun. Lihatlah makanan dan minumanmu yang belum berubah, tetapi lihatlah keledaimu (yang telah menjadi tulang belulang). Dan agar Kami jadikan engkau tanda kekuasaan Kami bagi manusia. Lihatlah tulang belulang (keledai itu), bagaimana Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging.” Maka ketika telah nyata baginya, dia pun berkata, “Saya mengetahui bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”

(QS. Al-Baqarah ayat 259)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement