Rabu 03 Jan 2018 12:11 WIB

Fakta di Balik Anjuran Pemakaian Sabuk Pengaman Pesawat

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Lampu peringatan sabuk pengaman pesawat. Ilustrasi
Foto: Slate.com
Lampu peringatan sabuk pengaman pesawat. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Pesawat terbang memiliki aturan ketat mengenai keamanan selama penerbangan. Ketika pesawat lepas landas dan mengudara, seluruh penumpang diharuskan mengenakan sabuk pengaman demi keselamatan.

Akan tetapi, pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa penumpang diminta tetap mengenakan sabuk pengaman beberapa saat setelah pesawat mendarat? Pilot dan pakar penerbangan mengungkap alasan di balik anjuran tersebut.

Dikutip dari laman Express, banyak penumpang mengabaikan dan tidak melakukan prosedur keamanan itu. Padahal, mantan pilot dan pengendali lalu lintas udara AS Hachi Ko menyebutnya sebagai hal yang amat penting.

"Ketika pesawat telah mendarat dan melaju di bandara yang sibuk, pilot bisa kapan saja mengerem secara tiba-tiba. Memang tidak terlalu sering terjadi, tapi tetap mungkin terjadi," ujarnya.

Pria asal Carolina Utara yang mendapat lisensi pilot pada 1985 itu menyarankan penumpang menunggu sampai pesawat benar-benar berhenti. Terutama, memastikan tanda pemakaian sabuk pengaman telah padam.

Ada pula 11 menit paling berisiko kecelakaan selama perjalanan yang disebut "Plus Three Minute Eight rule". Waktu kritis itu adalah tiga menit pertama saat lepas landas ditambah delapan menit saat mengudara.

Namun, penumpang tidak perlu paranoid karena kecelakaan pesawat terbilang jarang. Menurut data yang dihimpun Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional (IATA) pada 2016, angka rata-rata kecelakaan pesawat terbang hanya satu dibandingkan 2,86 juta penerbangan.

Baca Juga

Ini Penyebab Penumpang Naik Pesawat dari Sisi Kiri

Alasan Sandaran Kursi Pesawat Harus Lurus Saat Lepas Landas

Bagaimana Hukum Berihram di Dalam Pesawat?

7 Hal Tersembunyi di Pesawat Terbang yang Jarang Disadari

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement