REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemerintah Rusia memperingatkan Amerika Serikat(AS) terhadap upayanya mengintervensi urusan dalam negeri Iran. Hal ini terkait permintaan AS kepada Dewan Keamanan PBB untuk menggelar pertemuan dalam rangka membahas pergolakan di Teheran.
"Kami memperingatkan AS yang berupaya mencampuri urusan dalam negeri Republik Islam Iran. Apa yang terjadi adalah ada urusan internal yang menarik perhatian masyarakat internasional," ujar Wakil MenteriLuar Negeri Rusia Sergey Ryabkov, dikutip laman kantor berita Rusia TASS, Kamis(4/1).
Ryabkov yakin, Iran dapat mengatasi masalahnya sendiri dan membuatnya menjadi negara yang lebih tangguh dan terpercaya dalam menyelesaikan berbagai masalah, termasuk hal-hal menyangkut pelaksanaan kesepakatan nuklir Iran.
"Jadi saya mendesak AS untuk tidak mengambillangkah-langkah yang menghambat kerja sama positif dan efektif lebih lanjutdengan Iran untuk menerapkan JCPOA (kesepakatan nuklir)," katanya.
Baca juga, Ada yang Berbeda dalam Demonstrasi Iran Kali Ini.
Dewan Keamanan PBB sedang merencanakan pertemuan pada Jumat (5/1) untuk membahas pergolakan di Iran. Pertemuan ini merupakan permintaan langsung AS yang menilai masalah Iranperlu segera direspons oleh PBB.
"Ini adalah masalah hak asasi manusia yang mendasar bagi rakyat Iran, tapi ini juga masalah keamanan dan perdamaian internasional," kata Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley pada Kamis(4/1) malam waktu setempat.
Gelombang demonstrasi di Iran terjadi sejak pekan lalu. Unjuk rasa besar-besaran ini digelar dalam rangka memprotes naiknya hargakomoditas di sana. Aksi demonstrasi ini pun diwarnai kericuhan yang telahmenyebabkan sedikitnya 21 orang tewas.