Senin 08 Jan 2018 16:42 WIB

Tanah Bergerak di Banjarnegara, 14 KK Mengungsi

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Tanah bergerak ilustrasi
Foto: Antara
Tanah bergerak ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Hujan deras yang terjadi hampir sepanjang hari pada Ahad (7/1), memicu bencana di beberapa lokasi wilayah Kabupaten Banjarnegara. Bencana longsor dan tanah bergerak, antara lain terjadi di Desa Bantar Kecamatan Wanayasa.

Bencana di desa ini, menyebabkan 14 KK dengan jumlah jiwa 42 orang mengungsi ke rumah saudara atau tetangga mereka yang aman. Sedangkan, di bagian lain, longsor mengakibatkan jalan kabupaten yang belum lama diperbaiki serta menjadi akses penting warga karena menjadi jalan penghubung dengan wilayah lain, amblas cukup dalam.

''Jalan tersebut sulit dilalui kendaraan karena panjang jalan yang amblas mencapai 50 meter dengan kedalaman sekitar 2 meter,'' kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Arif Rachman, Senin (8/1).

Dia menyebutkan, pihak BPBD telah meninjau dan melakukan pemantauan di lokasi bencana untuk melakukan assesment. ''Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk melakukan perbaikan jalan, karena kerusakannya tidak mungkin dipernaiki secara manual,'' ucapnya.

Sedangkan, terhadap warga yang rumahnya terancam longsor, dia meminta agar tetap bertahan di pengungsian. Terutama pada saat curah hujan tinggi seperti sekarang karena dapat memicu pergerakan tanah atau longsoran. ''Tiang listrik yang ada di sekitar lokasi rumah warga juga sudah miring. Kami bersyukur warga sudah tanggap bencana sehingga kami tidak kesulitan mengungsikan mereka,'' kata dia.

Kepala Desa Bantar Eko Purwanto menjelaskan, gerakan tanah di desanya sebenarnya pernah terjadi beberapa waktu lalu dan merusak sejumlah rumah di Dusun Sikenong dan Pramen. ''Wilayah desa kami, kebanyakan memang berada di wilayah perbukitan sehingga rawan bencana gerakan tanah dan longsor,'' ujar dia.

Dia menyebutkan, hingga Senin (8/1) pagi, gerakan tanah masih terus terjadi di lokasi yang mengalami bencana. Puncak bukit yang mengalami pergerakan, semakin dekat dengan rumah warga yang kini sudah mengungsi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement