Selasa 09 Jan 2018 18:32 WIB

Gus Ipul dan Khofifah Dipastikan Daftar ke KPU Besok

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andri Saubani
Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak resmi didukung oleh DPP Golkar di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu (22/11).
Foto: Mahmud Muhyidin/Republika
Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak resmi didukung oleh DPP Golkar di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu (22/11).

REPUBLIKA.CO.ID,  SURABAYA -- Memasuki hari kedua pendaftaran, belum ada pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jatim 2018 yang mendaftar ke KPU Provinsi Jatim. Kepastian itu didapat setelah pada Selasa (9/1), mulai KPU dibuka pukul 08.00 WIB, hingga ditutup pukul 16.00 WIB, tak ada satu pun pasangan yang mendaftarkan diri.

"Untuk hari kedua ini ditutup tanpa ada pendaftar. Selanjutnya, Rabu (10/1) besok akan kami buka kembali pendaftaran dan ditunggu bagi yang ingin mendaftarkan di KPU," ujar Ketua KPU Jatim, Eko Sasmito di Posko pendaftaran KPU Jatim, Selasa (9/1).

Situasi ini menandakan, pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak akan mendaftar pada hari terakhir. Begitu pun calon lainnya, yakni Saifullah Yusuf beserta wakilnya akan mendaftar pada hari yang sama.

Eko yang juga mantan Ketua KPU Surabaya ini menyampaikan, untuk pendaftaran pada hari ketiga, Rabu (10/1) KPU mulai dibuka jam 08.00 WIB-00.00 WIB. Oleh karena itu, Eko berharap kepada parpol pengusung Bacagub dan Bacawagub untuk memanfaatkan pendaftaran di hari terakhir tersebut.

Eko menambahkan, meski belum ada yang daftar di hari kedua. Ada beberapa partai politik (parpol) pengusung Khofifah-Emil datang ke KPU Jatim seperti Golkar, Demokrat, Nasdem, Hanura.

"Parpol tersebut dipastikan mendukung dan mengantarkan Khofifah-Emil pada Rabu (10/1) sekitar jam 09.00. Dan untuk calon parpol pengusung lainnya masih belum ada konfirmasi lagi ke KPU Jatim," ujar Eko.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement