REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 100 anak jalanan yang ada di lingkungan Kota Tua Jakarta Barat divaksin difteri. Pelaksanaan vaksin itu merupakan kerja sama antara Polsek Tamansari dan RSUD Tamansari, Jakarta Barat.
Kapolsek Tamansari AKBP Erick Frendriz menyebutkan, 100 anak jalanan itu adalah mereka yang diasuh oleh Yayasan Tri Kusuma Bangsa. "Vaksin ini gratis," ujar dia saat dikonfirmasi, Ahad (14/1).
Selain diberi vaksin, mereka juga mendapatkan pendekatan dan penjelasan mengenai penyakit difteri sehingga bagi mereka yang enggan divaksin akhirnya bersedia. "Kita mencoba membantu menyukseskan program vaksin difteri. Karena kita lihat anak jalanan ini tidak semuanya mau divaksin, akhirnya kita beri penjelasan. Hal ini bukan hanya tugas dari Dinas Kesehatan, polisi pun harus ikut aktif membantu," kata Erick.
Pelaksanaan vaksin itu diadakan di kawasan Kota Tua pada Sabtu (13/1) sore. Usai divaksin, 100 anak jalanan itu mendapat bimbingan agar terhindar dari pelecehan seksual terhadap anak.
Hal itu dilakukan Polsek Tamansari lantaran belakangan marak terjadi kasus pelecahan terhadap anak. Kepolisian mengingatkan agar jangan mudah percaya dengan orang-orang asing yang mengajak jalan.
"Kita bimbing mereka jika ketemu dengan orang yang mengajak hal-hal yg tidak sopan agar segera teriak keras, dan segera melaporkan peristiwa tersebut kepada orang tua atau kerabat terdekat atau Polisi," kata Erick.
Menurut Erick, bimbingan agar terhindar dari pelecehan seksual terhadap anak juga dilakukan oleh Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Perwakilan dari KPAI menyampaikan kasus pelecehan terhadap anak dengan cerita. "Dengan cerita, biasanya anak-anak lebih paham dan mengerti pesan yang disampikan," ujar Erick.