REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan pengacara Setya Novanto (Setnov), Fredrich Yunadi mengaku jarang berinteraksi dengan mantan kliennya di Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Diketahui sejak Sabtu (13/1), Yunadi resmi menjadi tahanan di Rutan KPK, setelah penetapan tersangka atas dirinya terkait kasus obstruction of justice atau dugaan tindak pidana dengan sengaja menghalang-halangi penyidikan perkara korupsi proyek pengadaan KTP-el.
"Enggak mungkin dong saya satu kamar sama SN (Setya Novanto), dipisah. Kalau kita kamarnya masing-masing kan, jadinya tidak ketemu," ujar Yunadi di gedung KPK, Jakarta, Selasa (16/1).
Jika bertemu pun, sambung Yunadi, keduanya tidak pernah melakukan perbincangan. Bahkan Yunadi pun mengaku jarang melakukan aktivitas seperti yang dilakukan Novanto mulai dari menonton televisi bersama atau berolahraga.
"Kalau ketemu kami say hello. Kami tidak mau bicara apa-apa. (Untuk kegiatan) saya tidak suka ping pong, saya suka menembak, itu saja. (Menonton TV di ruang bersama) TV cuman satu dankebetulan saya gak suka melihat gosip gitu," kata Yunadi.
Berbeda dengan Yunadi, terdakwa kasus korupsi proyek pengadaan KTP-elektronik (KTP-el) Setya Novanto mengaku di Rutan, ia selalu menjaga kesehatannya. Novanto selalu menyempatkan diri untuk berolahraga.
"Jaga kesehatan aja lah (kegiatan di Rutan), caranya dengan hidup sehat (di Rutan) ada olahraga jogging bisa, pingpong bisa yang penting (menjaga) kesehatan lah dan berdoa," tutur Novanto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin(15/1).
Bahkan, sambung Novanto, ia juga selalu meluangkan waktu untuk sekedar bersenda gurau dengan tahanan lainnya. Seperti pada Ahad (14/1), ia bersama tahanan lainnya menikmati pertandingan persahabatan sepakbola Timnas Indonesia melawan Tim dari Islandia.
"Nonton dong, Indonesia ramai-ramai, sama teman-teman," ucapnya.
Menurut Novanto, permainan dari Timnas Indonesia sudah mengalami kemajuan, dan harus lebih hati-hati serta dislon lagi ke depannya. Novanto pun sangat terhibur dengan permainan Timnas Indonesia yang lebih dulu membombol pertahanan Timnas Islandia di menit-menit awal babak pertama.
"Iya senang (membobol gawang Islandia) rame. Tapi babak kedua senep (jelek)," ujarnya sambil tertawa. Novanto pun menyebut Evan Dimas, pemain dengan nomor punggung 6 itu adalah pemain kesukaanya saat ini.