REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi mengatakan, Focus Group Discussion (FGD) tentang mata uang virtual atau virtual currency adalah upaya Republika mencerahkan masyarakat. Irfan mengaku, diskusi tersebut digelar untuk mendapatkan perspektif holistik terkait mata uang virtual.
"Ini di masyarakat masih menjadi pertanyaan. Kita khawatir ada unsur tidak sesuai aturan atau syariah," ujar Irfan ketika membuka FGD Republika di Double Tree Hotel Cikini, Kamis (25/1).
Irfan mengaku, diskusi tersebut merupakan upaya Republika untuk mencerdaskan masyarakat dan menawarkan solusi. Ia mengatakan, pandangan bad news is good news adalah filosofi lama yang ditinggalkan Republika.
"Meski belum tentu memuaskan banyak pihak semoga ini bisa menjadi rekomendasi untuk pihak-pihak terkait sehingga keputusan terkait mata uang virtual bisa menyelamatkan masyarakat terutama generasi muda," ujar Irfan.
Baca juga: Regulator dan Ulama Bahas Mata Uang Virtual