Kamis 25 Jan 2018 16:45 WIB

Redupnya Kesultanan Delhi dan Lahirnya Imperium Mughal

Imperium Mughal merupakan kerajaan terkaya di dunia waktu itu.

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Seorang jamaah manula melakukan shalat sunnah di masjid peninggalan era Mughal, New Delhi, India,sebelum shalat Jumat berjamaah digelar
Foto: AP PHOTO/Altaf Qadri
Seorang jamaah manula melakukan shalat sunnah di masjid peninggalan era Mughal, New Delhi, India,sebelum shalat Jumat berjamaah digelar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA —Setelah Sultan Bahram tewas, Dinasti Mamluk dipimpin Alauddin Masud yang tidak lain merupakan pemimpin boneka Chihalgani. Akibat memberontak, dia kemudian diganti dengan sepupunya, Nasiruddin Mahmud.

Selama memimpin, sultan kedelapan Dinasti Mamluk ini justru menghindari istana dan lebih suka hidup sebagai seorang Muslim yang zuhud. Akhirnya, pemerintahan lebih dikendalikan wakilnya, Ghiyatsuddin Balban, yang lalu menjadi sultan kesembilan.

Balban memerintah dengan otoriter.Dia mencoba untuk meruntuhkan pengaruh Chihalgani di istana.Seluruh negeri dibuatnya tunduk pada Dinasti Mamluk.Pada 1287, kekuasaannya beralih kepada Muizuddin Qaiqabad. Pemuda 17 tahun itu memilih Jalaluddin Firuz Khalji sebagai panglima pasukannya.Namun, Khalji justru menusuk Qaiqabad dari belakang sehingga mengakhiri Dinasti Mamluk sekaligus memulai bani penguasa baru.

Dinasti Khalji berlangsung cukup singkat, yakni 30 tahun saja. Meskipun begitu, wilayah kekuasaannya mencakup hampir seluruh pesisir barat Anak Benua India (kecuali Kerala), dari lembah Sungai Indus di barat, lalu ke arah selatan hingga Tamil Nadu dan Paradesh. Para sultan dari dinasti ini juga berjasa dalam menyingkirkan sejumlah invasi Mongol yang datang dari utara India.

Penguasa terakhir Dinasti Khalji, Khusraw Khan, diserang dan dihukum mati komandan militer Punjab, Ghazi Malik, atas dukungan para tuan tanah di Delhi. Malik selanjutnya mengangkat dirinya sebagai raja dengan gelar Sultan Ghiyatsuddin Tughluq.

Pada 1325, pendiri Dinasti Tughluq itu meninggal dunia akibat dibunuh anaknya yang ambisius, Ulugh Khan. Dalam masa ini, sosok yang bernama alias Muhammad bin Tughluq itu berhasil menaklukkan dua kerajaan Hindu, Arangal dan Tilang.

Penaklukan ini memuluskan jalan Dinasti Tughluq untuk menguasai mayoritas Anak Benua India.

Apalagi, Ulugh Khan memerintah dengan kejam dan agresif. Lokasi ibu kota dipaksanya pindah dari Delhi ke Deogiri (kini Daula tabad). Migrasi besar-besaran penduduk Delhi ini menyebabkan pertumbuhan populasi Muslim yang signifikan di India tengah dan selatan.

Meskipun tergolong brilian dalam keilmuan dan sastra, Ulugh Khan begitu serampangan menjaga ekonomi negerinya.Akibat pengeluaran yang sangat besar untuk kampanye militer, kas kerajaan habis sehingga dia memerintahkan pembuatan koin dari bahan logam, tetapi dengan nilai perak.

Tentu saja rakyat dapat diam-diam membuat koin sendiri dari bahan yang mereka miliki. Inflasi menjadi tak terkendali. Sampai pada kematian Ulugh Khan pada 1351, Dinasti Tughluq dapat dikatakan hampir bangkrut. Wilayahnya menciut hingga tersisa pada India tengah.

Dinasti Tughluq selanjutnya dipimpin Firuz Shah. Para simpatisan Ulugh Khan yang tersisa dibunuhi.Dia sendiri kemudian memimpin dengan tegas sehingga politik dalam negeri cenderung stabil.Tujuannya memulihkan wilayah kekuasaan bani Tughluq yang sempat merajai mayoritas India.

Untuk itu, dia membangun banyak infrastruktur, seperti sekolah, jembatan, dan masjid. Kalangan tentara juga diperbaiki nasibnya agar dapat menggempur kerajaan-kerajaan tetangga.

Situasi politik keamanan yang cukup stabil berakhir ketika sang penguasa menua. Enam tahun pascawafatnya Firuz Shah pada 1388, perang saudara pun pecah. Selama dua dasawarsa berikutnya, guncangan politik menyebabkan kesultanan ini rapuh terhadap serangan dari luar.

Benar saja. Memanfaatkan situasi yang kacau balau, balatentara Timur Lenk mulai menyerbu India utara pada 1398. Dinasti Tughluq tidak bisa berbuat banyak. Kota Multan jatuh ke tangan cucu Timur Lenk, Pir Muhammad, yang lantas menunjuk Khizr Khan sebagai gubernurnya.

Pada tahun yang sama, Delhi berhasil di taklukkan. Khizr menempatkan kalangan sayid, keturunan Nabi Muhammad SAW, sebagai penguasa Delhi. Sejak pasuk an Timur Lenk meninggalkan Delhi pada 1399, Dinasti Sayyid tampil mengatasi Dinasti Tughluq.

Para sayid menguasai Delhi hanya selama 37 tahun. Turbulensi politik me nyebabkan kekuasaan mereka tidak pernah stabil. Penguasa terakhir Dinasti Sayyid, Alauddin, menyerahkan takhtanya kepada gubernur Punjab, Bahlul Khan Lodi, pada 1451.

Alauddin lantas menyingkir ke Budau, daerah sekitar Sungai Gangga (kini Uttar Pradesh). Berikutnya, Dinasti Lodi yang masih berdarah Persia (Pashtuns) ini menjadi penguasa terakhir Kesultanan DelhiBerbeda dari rezim-rezim sebelumnya, Dinasti Lodi menggunakan Persia sebagai bahasa resmi.

Bahlul Khan dapat mengalahkan Dinasti Syarqi yang menguasai wilayah yang kini Uttar Pradesh pada 1486. Dia lantas menempatkan putra tertuanya sebagai gubernur di sana untuk mengamankan pengaruh Delhi di India selatan.

Setelah kematiannya pada 1489, Dinasti Lodi dipimpin Sikandar. Putra kedua Bahlul Khan ini berjasa besar dalam membangun Agra pada 1504. Kota tersebut belakangan menjadi ibu kota Kesultanan Mughal.Salah satu keajaiban dunia, Taj Mahal, berlokasi di sana.

Pada 1517, Sikandar digantikan putra bungsunya, Ibrahim Lodi. Di medan tempur, dia merupakan komandan militer yang disegani, tetapi cenderung gegabah dalam berpolitik. Oleh karena itu, banyak orang di lingkaran terdekatnya menaruh sinisme diam-diam. Di antaranya adalah gubernur Punjab, Dawlat Khan, yang kemudian bersekutu dengan salah seorang keturunan Timur Lenk, Babur.

Dalam Perang Panipat Pertama pada 1526, Babur berhasil mengalahkan Ibrahim Lodi. Sejak saat itu, tamatlah riwayat Kesultanan Delhi. Babur kemudian mendirikan Kesultanan Mughal yang berciri kebudayaan Indo-Persia dengan pengaruh adat lokal India. Kelak, pada akhir abad ke-17, Mughal menjadi salah satu imperium terbesar dan terkaya sepanjang sejarah dunia. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement