REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah lokasi di Jakarta disiapkan untuk masyarakat yang ingin menyaksikan gerhana bulan malam ini. Di Taman Ismail Marzuki (TIM), sampai sekitar pukul 08.00 WIB, Rabu (31/1), terdaftar lebih dari 6.000 pengunjung yang ingin menyaksikan gerhana bulan di tempat tersebut.
"Sudah di atas 6.000 orang. Estimasinya ada 7.000 pengunjung," kata Kepala Satuan Pelaksana Teknis, Pertunjukan dan Publikasi UP PKJ TIM, Eko Wahyu Wibowo, saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (31/1).
Pendaftaran peserta dilakukan secara daring dan bisa dilihat pada web resmi Taman Ismail Marzuki. Pendaftaran melalui daring tersebut bertujuan untuk melihat antusiasme masyarakat terhadap fenomena gerhana bulan langka. Pengunjung yang sudah mendaftar, nantinya dipersilakan memasuki Planetarium Jakarta secara gratis, pukul 17.00 WIB.
Pihak TIM akan menyediakan 16 teleskop untuk memudahkan masyarakat ikut melihat bagaimana penampakan fenomena alam nanti malam. Selain itu, sebanyak 37 astronom juga akan turut memandu masyarakat yang ingin menyaksikan fenomena tersebut.
Saat ini, pihak TIM telah menyediakan berbagai fasilitas pengunjung. Antara lain adalah disiapkannya relay atau layar yang menayangkan hasil pengamatan fenomena gerhana secara langsung.
Apabila cuaca mendung, masyarakat tidak perlu khawatir karena pihak TIM telah menyiapkan pengamatan di tempat yang tidak mendung. Nantinya, masyarakat tetap bisa melihat bagaimana fenomena gerhana melalui relay yang disediakan.
"Kami sediakan tempat untuk menonton relay, juga toilet umum mobil di samping alat observasi. Sebanyak delapan toilet," tambah Eko.
Fenomena ini adalah hal yang langka terjadi karena tidak ada periode waktu tertentu. Di Indonesia, fenomena ini menjadi yang pertama sejak Desember 1982, sedangkan di Amerika terakhir terjadi pada tahun 1866.