REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerhana bulan di Indonesia akan menjadi tontonan menarik bagi masyarakat. Sejumlah lokasi disiapkan untuk masyarakat yang ingin menyaksikan gerhana bulan malam ini. Taman Ismail Marzuki (TIM), Monumen Nasional (Monas), dan Setu Babakan adalah beberapa lokasi melihatnya di Jakarta.
Penampakan gerhana bulan total ini pun menarik perhatian Presiden Joko Widodo. Jokowi, sapaan akrabnya, memastikan akan ikut serta menyaksikan pertunjukan alam tersebut. "Yang jelas nonton di langit lah, nggak mungkin nonton di tanah," canda Jokowi ketika berbincang dengan awak media di Istana Merdeka, Rabu (31/1).
Antusias masyarakat untuk menonton penampakan gerhana bulan total memang tinggi. di TIM, sampai sekitar pukul 08.00 WIB, Rabu (31/1), terdaftar lebih dari 6.000 pengunjung yang ingin menyaksikan gerhana bulan di tempat tersebut.
"Sudah di atas 6.000 orang. Estimasinya ada 7.000 pengunjung," kata Kepala Satuan Pelaksana Teknis, Pertunjukan dan Publikasi UP PKJ TIM, Eko Wahyu Wibowo.
Pendaftaran peserta dilakukan secara daring dan bisa dilihat pada web resmi Taman Ismail Marzuki. Pendaftaran melalui daring tersebut bertujuan untuk melihat antusiasme masyarakat terhadap fenomena gerhana bulan langka. Pengunjung yang sudah mendaftar, nantinya dipersilakan memasuki Planetarium Jakarta secara gratis, pukul 17.00 WIB.
Gerhana bulan akan dimulai secara parsial sejak pukul 18.50 malam dan puncaknya di sekitar 20.00 WIB. Selama sejam dari pukul 20.00 akan terjadi gerhana bulan total. Lalu kembali parsial hingga menghilang fenomenanya. Kejadian alam ini tergolong langka karena terjadi 125 tahun sekali.