Kamis 01 Feb 2018 17:58 WIB

Komandan Brigade PP Persis Jadi Korban Penganiayaan

Ustaz Prawoto dikabarkan dianiaya pada waktu subuh.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Bayu Hermawan
Penganiayaan (Ilustrasi)
Penganiayaan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penganiayaan terhadap ulama kembali terjadi. Kali ini, penganiayaan menimpa salah seorang ustaz dari Persatuan Islam.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis), Haris Muslim, membenarkan adanya penganiayaan terhadap Komandan Brigade PP Persis, Ustaz Prawoto. Dari kabar yang beredar, Ustaz Prawoto dikabarkan dianiaya oleh orang yang sebelumnya tidak dikenal pada waktu Subuh.

Pelaku disebutkan telah ditangkap. Namun, keterangan sementara motif penganiayaan belum jelas. Karena pelaku diindikasikan orang gila. Saat dikonformasi kepada Haris, ia membenarkan kabar penganiayaan itu. Namun, Haris sendiri belum menjenguk Ustaz Prawoto karena ia baru tiba dari luar kota.

"Betul, ada penganiayaan terhadap Ustaz Prawoto. Beliau masih koma, karena pukulan kena di kepalanya," kata Haris, saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (1/2).

Menurut Haris, saat ini Ustaz Prawoto masih dirawat di ruang ICU di Rumah Sakit Santosa di daerah Kopo, Bandung. Dari info yang ia ketahui sementara ini, penganiayaan dilakukan oleh tetangganya. Kemungkinan, kata dia, penganiyaan bermotif dendam.

Ia mengatakan, pelaku tersebut telah ditahan oleh pihak kepolisian dan tengah menjalani pemeriksaan. Terkait kabar kondisi pelaku yang mengalami kelainan kejiwaan, Haris mengatakan pelaku tengah diperiksa untuk dipastikan apakah betul ia mengalami sakit jiwa atau tidak.

Pada peristiwa sebelumnya, pekan lalu, pimpinan pondok pesantren Al Hidayah (Santiong), Cicalengka, Kabupaten Bandung, Kiai Umar Basri dianiaya usai shalat Subuh. Aksi pemukulan yang belakangan disebut dilakukan oleh seorang yang tidak waras ini terjadi di Ponpes. Pelaku sudah diamankan aparat kepolisian.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement