Selasa 06 Feb 2018 16:46 WIB

SBY Tantang Mirwan Amir Buktikan Pernyataannya Soal KTP-El

SBY membantah pernah membahas proyek KTP-el dengan mantan Banggar DPR RI.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Bayu Hermawan
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Foto: Republika/Maman Sudiaman
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menantang mantan politikus Partai Demokrat Mirwan Amir membuktikan pernyataannya terkait proyek KTP elektronik (KTP-el), seperti yang disampaikan dalam sidang Setya Novanto. SBY membantah pernah membahas proyek KTP-el dengan mantan Banggar DPR RI.

"Tolong di mana, kapan dan dalam konteks apa menyampaikan (tentang proyek KTP-el) ke saya, siapa yang mendampingi," katanya di DPP Demokrat, Selasa (6/2).

SBY membantah pernah menerima laporan adanya masalah terhadap pengadaan KTP elektronik. Ia mengaku tak pernah ada yang melaporkan padanya ihwal adanya masalah serius proyek KTP-el. "Hingga saya selesai jadi presiden, tidak pernah ada yang melapor ke saya soal proyek KTP-el. Tidak ada siapapun yang melaporkan, termasuk Mirwan Amir," ujar SBY.

Terkait adanya buku catatan yang dipamerkan Setnov, ia membantah tuduhan adanya keterlibatan dirinya dalam proyek KTP el. Ia meminta kader Partai Demokrat tenang menyikapi tudingan keterlibatannya dalam proyek KTP-el.

"Para kader, mari kita uji dengan tenang, dengan menggunakan logika, tidak perlu emosi, benar atau tidak tuduhan itu oleh Firman dan Mirwan," kata SBY.

Seperti diberitakan sebelumnya, saat menjadi saksi meringankan bagi terdakwa Setya Novanto, dalam kasus korupsi KTP-el, Mirwan Amir mengatakan pernah melaporkan ke SBY jika proyek KTP-el bermasalah, dan SBY tidak merespon apapun.

Kemudian, dalam persidangan Senin (5/2) kemarin, Setya Novanto 'memamerkan' buku berwarna hitam. Menurut Firman Wijaya, pengacara Setnov, kliennya tengah menyusun nama-nama yang yang terlibat kasus KTP-el dalam buku itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement