Ahad 11 Feb 2018 18:32 WIB

Sebelum Kecelakaan Maut, Bus Berhenti Lakukan Perbaikan

Kecelakaan terjadi setelah bus jalan 2,5 kilometer usai rombongan makan bakmi jawa.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ani Nursalikah
Pengendara menunggu olah TKP selesai di lokasi kecelakaan bus di Tanjakan Emen, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Ahad (11/2).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pengendara menunggu olah TKP selesai di lokasi kecelakaan bus di Tanjakan Emen, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Ahad (11/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sudah memiliki beberapa data untuk mengungkap kronologi sebelum kecelakaan maut bus di Subang. Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan sebelum kecelakaan terjadi, bus sempat berhenti melakukan perbaikan.

Awalnya, bus berangkat dari Ciputat melewati Pasteur, Bandung untuk melaju naik ke arah Lembang. "Nah dari Lembang, mereka (bus) sempat berhenti sebentar, masih belum tahu kenapa. Katanya sempat ada perbaikan," kata Soerjanto kepada Republika.co.id, Ahad (11/2).

Dari Lembang, lanjut Soerjanto, bus melanjutkan perjalanan ke arah Tangkuban Perahu. "Sebelum ke Tangkuban Perahu ada rumah makan bakmi jawa, rombongan bus itu sempat makan di situ. Setelah itu rombongan melanjutkan perjalanan ke Ciater," ungkap Soerjanto.

Pemkot Tangsel Tanggung Biaya Perawatan Korban Bus Maut

Setelah itu, bus baru saja berjalan kurang lebih 2,5 kilometer dan sampai di tanjakan Emen lalu terjadi kecelakaan yang juga melibatkan satu pengendara motor. Saat ini, kata dia, tim KNKT baru melakukan pemeriksaan di lokasi dan menemukan jejak rem dan bekas motor terseret. Untuk selanjutnya, Soerjanto masih harus melakukan analisa lainnya untuk menentukan penyebab kecelakaan.

Tim dari KNKT masih mencari tahu berhentinya bus untuk melakukan perbaikan disebabkan oleh apa. KNKT masih berusaha mewawancarai sopir, kernet, dan penumpang yang selamat besok, Senin (12/2).

Sebelumnya, bus pariwisata Premium Passion dengan Nopol F 7959 AA mengalami kecelakaan di tanjakan Emen, Kampung Cicenang, Desa Ciater, Kecamatan Ciater, Subang sekitar pukul 17.00 WIB, Sabtu (10/2). Akibat kejadian tersebut, sebanyak 27 orang meninggal dunia dan 18 orang lainnya luka-luka.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement