Ahad 11 Feb 2018 20:26 WIB

Zulkieflimansyah: Masyarakat NTB Jangan Hanya Jadi Penonton

Zulkieflimansyah mengatakan NTB boleh terima investor tapi warganya yang bekerja.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andi Nur Aminah
Calon Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB)  Zulkieflimansyah
Foto: Febrian Fachri/Republika
Calon Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah

REPUBLIKA.CO.ID,  MATARAM -- Calon Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah tak mau masyarakat NTB hanya jadi penonton di saat provinsi tersebut sudah bergerak kepada kemajuan di berbagai bidang. Cagub yang berpasangan dengan politikus Partai Demokrat Siti Rohmi Djalilah sebagai cawagub itu berharap dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia NTB agar beberapa kemajuan seperti di dunia industri, pariwisata dan lain-lain itu dapat melibatkan penduduk asli.

"Jangan sampai kita orang-orang NTB itu hanya jadi penonton karena tidak punya kemampuan. Saya maunya kita terima investor tapi kita yang bekerja," kata Zulkieflimansyah saat berkunjung ke beberapa tempat hari ini di Kabupaten Lombok Utara, Ahad (11/2).

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu bertekad bersama Siti Rohmi akan fokus untuk meningkatkan pendidikan sebagai solusi untuk memberantas kemiskinan. NTB, Bang Zul demikian ia disapa, mengatakan, sangat kaya akan sumber daya alam. Di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa kata dia akan semakin banyak proyek besar berskala nasional.

Anggota DPR RI dari Fraksi PKS itu menyontohkan masyarakat NTB tak perlu lagi menjadi TKW atau TKI hanya untuk mendapatkan beberapa gram emas. Karena mereka bisa sejahtera cukup dengan meningkatkan kualitas SDM dan mengolah kekayaan alam di NTB. "Pendidikan satu-satunya cara memberantas kemiskinan," ujar Zul.

Untuk memotivasi pendidikan masyarakat NTB. Dosen Universitas Indonesia ini bila terpilih menjadi Gubernur NTB akan merutinkan pengiriman mahasiswa berkualitas dan berprestasi NTB keluar negeri. Tujuannya tak lain untuk meningkatkan kualitas generasi muda NTB yang akan membangun NTB dan Indonesia di masa depan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement