Selasa 13 Feb 2018 15:18 WIB

Ini Cara Gubernur Babel Lihat Kondisi Rakyatnya

Shalat subuh berjamaah cara berinteraksi dengan rakyat

Rep: Muhyiddin/ Red: Maman Sudiaman
Gubernur Babel Erzaldi Rosman
Foto: dok. Humas Pemprov Babel
Gubernur Babel Erzaldi Rosman

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKA -- Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman selalu melihat kondisi rakyatnya melalui program rutin Natak Kampung. Melalui program ini, Erzaldi ingin lebih banyak memanfaatkan waktu kerja di lapangan.

Namun, yang menarik, untuk mengawali langkahnya itu, Erzaldi selalu melakukan shalat subuh berjamaah bersama rakyatnya. Seperti halnya saat Erzaldi menjalin silaturahmi dengan rakyatnya di Desa Mapur, Kabupaten Bangka, Selasa (13/2).

Masyarakat di desa itu tampak antusias saat menyambut kedatangan rombongan orang nomor satu di Bangka Belitung tersebut. Kemudian, Erzaldi dan masyarakat pun melaksanakan shalat subuh berjamaah di Masjid Mikrotul Mukminin, Air Nungket, Desa Mapur.

Kepala Desa Mapur, Agus merasa bangga bisa melaksanakan shalat Subuh berjamaah dengan gubernurnya itu. Ia pun berharap Erzaldi dapat melihat secara langsung kondisi masyarakat di Desa Mapur.

"Sambil bersepeda bapak bisa melihat kondisi desa, sehingga dengan kehadiran Bapak dapat memberikan dampak yang baik bagi perkembangan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Erzaldi secara langsung juga melihat kondisi desa lain dengan cara berkeliling menggunakan sepeda, khususnya di kawasan Desa Pejem yang merupakan salah satu lokasi geopark. Kawasan ini diharapkan nantinya akan menjadi daerah wisata.

Daerah ini masih banyak hutan dan diharapkan bagi masyarakat yang memanfaatkan hutan tersebut tidak menyalahi aturan. Erzaldi menjelaskan, pemerintah akan selalu memfasilitasi masyarakat. Namun, kata dia, harus diketahui bahwa ada pembagian kewenangan antara Pemprov dengan Pemerintah Kabupaten.

Menurut dia, jika masuk dalam wilayah kebijakan Pemprov, maka dapat ditindaklanjuti dab jika berhubungan dengan anggaran, akan dipertimbangkan untuk dicarikan solusinya. Sementara, jika itu menjadi kewenangan pemerintah kabupaten akan dikoordinasikan kembali

"Jika masyarakat daerah ini mencari nafkah dengan menambang harus pandai berhemat. Sebab hasil tambang akan habis, hasil tambang sewaktu-waktu akan habis. Masyarakat harus punya rencana pekerjaan lain setelah hasil tambang tidak ada lagi," kata Erzaldi dikutip dari laman resmi Pemprov Babel.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement