Rabu 14 Feb 2018 05:55 WIB

Kampung Tematik di Sekitar Pemakaman

"Kampung Keramat" sebagai salah satu daftar lokasi yang bisa dikunjungi wisatawan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
Setelah kampung warna-warni dan beberapa lainnya, Kota Malang kini menambah satu lagi kampung tematik. Kampung keramat yang  terletak RT 07 RW 03 Kelurahan Kasin ini resmi diluncurkan Walikota Malang, Mohammad Anton, Selasa (13/2).
Foto: Humas Pemkot Malang
Setelah kampung warna-warni dan beberapa lainnya, Kota Malang kini menambah satu lagi kampung tematik. Kampung keramat yang terletak RT 07 RW 03 Kelurahan Kasin ini resmi diluncurkan Walikota Malang, Mohammad Anton, Selasa (13/2).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kota Malang dikenal memiliki kampung tematik yang tersebar di sejumlah wilayah. Setelah kampung warna-warni dan beberapa lainnya, Kota Malang kini menambah satu lagi kampung tematik.

Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menjadikan "Kampung Keramat" sebagai salah satu daftar lokasi yang bisa dikunjungi para wisatawan. Kampung yangterletak di RT 07 RW 03 Kelurahan Kasin ini menyajikan mural bertemakan horor di sejumlah dinding. Tema ini tak lepas dari keberadaan kampung yang berdekatan dengan pemakaman.

Walikota Malang Mohammad Anton mengatakan, kampung ini terletak dekat dengan salah satu kawasan pemakaman terluas di Kota Malang. Menurut dia, kawasan tersebut terdapat makam seorang tokoh masyarakat, yakni pendiri Pondok Pesantren Darul Hadits Kota Malang,Habib Abdul Qadir bin Faqih. Tak hanya itu, ada pula 70 Kepala Keluarga (KK) warga RT 07 yang menggunakan area makam ini sebagai tempat tinggal.

Menurut pria yang biasa disapa Abah Anton ini, kampung ini muncul atas inspirasi warga yang telah mendapatkan Juara 3 Lomba Kampung Tematik yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Malang beberapa waktu yang lalu. "Dan dengan dukungan dari PT Propan Raya, IAI Cabang Malang serta Utero Indonesia, maka Kampung Kramat diwujudkan sebagai bentuk tanggung jawab sosial sehingga hal tersebut secara bersama dan gotong royong dengan warga dan Kelurahan Kasin," kata Abah Anton di Kota Malang, Selasa (13/2).

Menurut Abah Anton, kampung sebagai ruang kota dapat menjadi bagian penting dalam pengembangan kota kreatif. Keberadaan kampung menjadi pondasi dalam struktur perkembangan kota. Bahkan, sangat berperan dalam perekonomian kota dengan pendekatan ekonomi kreatif dan pariwisata.

Sebagai salah satu wujud dari ruang kreatif kota, dia menilai, kampung harus memiliki identitas dan kekhasan. Tak hanya sebagai tempat yang mandiri tapi juga perlu mendukung konsep dari suatu kota kreatif. Untuk itu, dia mengaku sangat mengapresiasi adanya Kampung Keramat Kasin tersebut.

photo
Kampung Kramat di Malang.

Abah Anton berpendapat, terdapat filosofi tersendiri pada konsep yang diambil oleh warga Kelurahan Kasin. Filosofi ini menyebutkan setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti akan meninggal dunia. Untuk itu, manusia selagi masih diberi kesempatan untuk menjalani hidup harus senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

"Caranya, dengan menjalankan segala perintah dan menjauhi larangannya serta senantiasa berpedoman pada Alquran dan sunah rasul," jelasnya.

Direktur PT Propan Raya, Yuwono Imanto, mengungkapkan program memperindah Kampung Kramat ini tidak selesai sampai proses peluncuran saja. Untuk pengecatan, Yuwono mengatakan akan tetap dilakukan sampai kampung benar-benar cantik dan siap menjadi destinasi wisata kota Malang. Apalagi, dia melanjutkan, kegiatan ini melibatkan masyarakat setempat sehingga diharapkan bisa merangsang partisipasi dan kreatifitas warga untuk mencintai lingkungannya sendiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement