REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Ikatan Pesantren Indonesia menilai fenomena penganiayaan yang dilakukan oleh orang gila terhadap tokoh-tokoh agama perlu mendapat perhatian serius. Sehingga masalah tersebut tidak menimbulkan kecurigaan publik.
Wakil Ketua Umum DPP Ikatan Pesantren Indonesia KH Ahmad Imron menghimbau masyarakat agar tidak berasumsi dan kasus tersebut perlu ditangani secara komprehensif.
"Kita serahkan ke penegak hukum untuk menyelidiki semua kejadian ini dan saya harap agar masyarakat tidak mudah terpancing. Lakukan koordinasi dengan pihak terkait jika ada gelagat tidak baik," tuturnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika di Jakarta, Kamis (15/2).
Ia berharap agar semua pihak tidak saling tuduh menuduh terkait fenomena ini, berikan kedamaian dan kenyamanan dalam memberikan pemahaman terhadap masyarakat sehingga masyarakat aman dan tentram.
"Semua tokoh agama baik dari Islam, Kristin, Hindu dan Budha mari jaga kedamaian di antara kita, jangan saling kecam-mengecam kita satu bangsa, satu negara dan satu tujuan, mari kita sebarkan kedamaian sesama manusia Indonesia demi menuju ke arah yang lebih baik," katanya.