REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi IX DPR berencana akan kembali memanggil Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan beberapa perusahaan obat yang bermasalah terkait temuan BPOM pada produk Viostin DS, Enzyplex, dan Albothyl. Anggota komisi IX DPR, Irma Suryani mengatakan, meskipun surat izin edar produk-produk tersebut sudah dibekukan, komisi IX tetap akan memanggil manajemen perusahaan tersebut.
"Makanya kami akan tetap panggil mereka semua, BPOM, kemudian manajemen perusahaan tersebut di awal Maret selesai DPR reses," kata Irma saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (16/2).
Selain itu, Komisi IX juga ingin mencari tahu apakah ada unsur kesengajaan atau tidak dalam kasus tersebut. Komisi IX juga meminta BPOM untuk melakukan cek laboratorium ulang kepada semua produk yang sudah tersertifikasi BPOM tetapi uji periodiknya belum dilakukan.
"Uji periodik itu kita nggak tahu nih per tiga bulan atau enam bulan, bisa saja perusahaan-perusahaan ini pada saat mendaftarkan untuk bisa dikeluarkan izin edar dia menggunakan bahan baku yang benar, tetapi di tengah jalan bisa saja kemudian dia menukar bahan baku," katanya.
Politikus Partai Nasdem tersebut menilai gencarnya temuan demi temuan yang dilakukan BPOM dikarenakan komisi IX belakangan ini agak keras menegur BPOM untuk bisa memberikan pelayanan yang semestinya. "BPOM juga yang sekarang ini menurut saya sudah cukup baik dalam melakukan fungsinya karena komisi IX pun berkomitmen mendukung anggarannya," ujarnya.
Sebelumnya, Komisi IX telah memanggil BPOM pada Selasa (13/2) terkait ditemukannya DNA Babi pada dua produk obat, Viostin DS dan Enzplex. Dalam pertemuan tersebut Komisi IX memberikan teguran kepada BPOM terkait munculnya kasus tersebut.