Ahad 18 Feb 2018 06:51 WIB

Pembangunan Kota Jangan Ekslusif

Bontang merupakan contoh kota di Indonesia yang dibangun secara eksklusif

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
Menteri Bappenas Bambang Brodjonegoro
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Menteri Bappenas Bambang Brodjonegoro

REPUBLIKA.CO.ID,  PADANG - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / Bappenas, Bambang Brodjonegoro, tiba-tiba saja menyinggung soal Bontang dan Bintulu dalam forum Bappeda se-Indonesia yang diadakan di Kota Padang, Kamis (15/2) kemarin. Dua kota tersebut, Bontang di Kalimantan Timur dan Bintulu di Sarawak, Malaysia, memiliki kesamaan mendasar yakni sama-sama berperan sebagai sentra industri gas.

 

Kedua kota tersebut memiliki arti penting secara ekonomi bagi masing-masing negara, yakni Indonesia dan Malaysia. Tapi Bambang memandang ada poin pembelajaran yang bisa ditelaah dalam proses perencanaan Kota Bontang dan Kota Bintulu. Apa itu?

Bambang menyebut, Bontang merupakan contoh kota di Indonesia yang dibangun secara eksklusif, ditujukan untuk satu perusahaan dan karyawan-karyawannya. Hal ini terlihat dari tata kotanya seperti perumahan pegawai, bandara, rumah sakit, yang menyatu dalam kompleks perusahaan, dalam hal ini adalah Badak LNG. Meski bandara atau rumah sakit saat ini sudah diperuntukkan bagi masyarakat umum, namun tetap saja kesan eksklusif masih melekat dan aksesnya tidak sembarangan. Kondisi ini Bambang sebut sebagai enclave. Ia membandingkan dengan Kota Bintulu yang sama-sama berada di Kalimantan.