REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Polres Malang menyatakan sudah memerintahkan semua kasat kapolsek dan bhabinkamtibmas untuk merapat ke para pemuka agama di Kabupaten Malang. Upaya ini dilakukan untuk membeirikan jaminan keamanan atas isu penyerangan pemuka agama yang ramai diperbincangkan belakangan ini.
"Polres malang siap (memberikan jaminan keamanan) selama 24 jam jika dibutuhkan. Patroli dan sambang akan kita tingkatkan ke tokoh-tokoh agama," kata Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung saat dihubungi Republika, Senin (19/2).
Dalam pekan ini, Polres Malang juga berencana mengadakan pertemuan dengan seluruh dai, kamtibmas, tokoh-tokoh agama, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan stakeholder lainnya. Pertemuan ini untuk mengantisipasi dan menyikapi banyaknya infomasi bohong di media sosial yang meresahkan. Untuk itu, pertemuan ini perlu dilakukan apalagi belakangan marak isu penyerangan terhadap pemuka agama oleh warga yang mengalami gangguan jiwa.
Selain itu, Yade menyebutkan, akan melakukan kerjasama dengan Dinas Sosial (Dinsos) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang. Kerjasama ini berkaitan untuk menginventarisasi warga yang mengalami gangguan jiwa. Kemudian keluarga atau kerabat warga terkait akan diminta melakukan pengawasan ketat sehingga tak dimanfaatkan orang ketiga pada tujuan yang tidak baik.
"Lalu untuk yang tidak memiliki keluarga (warga dengan gangguan jiwa), kita koordinasikan dengan rumah sakit jiwa (rsj) untuk sebisanya ditampung di rsj," jelas dia.