Rabu 21 Feb 2018 17:12 WIB

Polri Bentuk Tiga Tim Kusus Antisipasi Penyerangan Kiai

Tiga tim khusus difokuskan di wilayah Jabar, DI Yogyakarta dan Jatim.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Komjen Syafruddin.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Komjen Syafruddin.

REPUBLIKA.CO.ID,  SURABAYA -- Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolro) Komjen Pol Syafruddin mengaku telah membentuk tiga tim khusus dalam upaya mengantisipasi penyerangan terhadap para kiai. Menurutnya, tiga tim khusus bentukan Polri ini sudah beraksi sejak tiga pekan lalu.

Syafruddin mengungkapkan, anggota dari tiga tim khusus tersebut disebar di beberapa daerah yang ada di Indonesia. Namun, sebagian besar anggota difokuskan di wilayah Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur. "Tapi tim yang besar itu ada di sini (Jabar, DIY, dan Jatim). Kenapa demikian? Karena isu yang berkembang itu di tiga daerah ini yang sangat besar," kata Syafruddin seusai menggelar pertemuan dengan para ulama di Masjid Arif Nurul Huda, Mapolda Jatim, Surabaya, Rabu (21/2).

Syafruddin mengaku, kinerja tim khusus tersebut bahkan sudah membuahkan hasil. Hasilnya adalah diketahui sebagian besar informasi penyerangan terhadap para kiai oleh orang yang diduga mengalami gangguan jiwa tersebut adalah hoax. Bahkan, dia menagtakan, tim juga sudah mengamankan pendesain informasi hoax tersebut. "Alhamdulillah hasilnya sudah ada. Pelakunya sudah ketahuan dan sudah ditangkap dan akan dikembangkan," ujar pria yang juga menjabat wakil Dewan Masjid Indonesia tersebut.

Terkait tersangka penyerangan kiai yang diduga mengalami gangguan jiwa, Syafruddin minta jajarannya supaya menyelidiki lebih dalam. Menurutnya, aparat kepolisian tidak bisa berhenti begitu saja dalam menyelidiki apakah yang bersangkutan benar-benar mengalami gangguan jiwa atau tidak. Bahkan, dia pun meminta dibentuk tim khusus untuk memastikan kebenaran sang pelaku mengalami gangguan jiwa atau tidak. Tim tersebut nantinya diisi oleh para pakar, ahli kedokteran dan lain sebagainya.

"Bikin suatu tim yang besar, dibikin penaganan, dan berikan penjelasan kepada publik supaya jelas. Jangan bias," kata Syafruddin.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement