Jumat 23 Feb 2018 15:40 WIB

Kanada Kecam Memanasnya Situasi di Ghouta Timur

Peristiwa tersebut telah merenggut sedikitnya 250 nyawa warga sipil dalam tiga hari.

Rep: Rizkian Adiyudha/ Red: Winda Destiana Putri
Perang syria
Foto: dok. ACT
Perang syria

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland mengecam keras memanasnya situasi di Ghouta Timur, Suriah. Dia mengatakan, peristiwa tersebut telah merenggut sedikitnya 250 nyawa warga sipil dalam kurun waktu tiga hari pengepungan kota di Damaskus.

"Kanada dengan tegas mengutuk serangan yang disengaja dan meningkat terhadap warga sipil di Ghouta Timur, termasuk para petugas medis hingga relawan kemanusiaan," kata Chrystia Freeland seperti dikutip Anadolu Agency, Jumat (23/2).

Berdasarkan data Lembaga Observasi Hak Asasi Manusia Suriah, sekitar 403 orang tewas dalam serangan udara yang diluncurkan militer Presiden Bashar al Assad di Ghouta Timur. Angka tersebut diprediksi akan terus meningkat menyesul pengepungan yang masih berlangsung di kawasan tersebut.

Menurut Freeland, serangan yang dilakukan rezim pemerintah merupakan hal yang tercela. Dia mengatakan, menargetkan penduduk sipil merupakan pelanggaran hukum humaniter internasional.

Kanada meminta untuk segera memberhentikan tindak kekerasan dikawasan tersebut. Freeland menambahkan, negaranya juga mendesak pemerintah Suriah untuk memberikan akses penuh bagi bantuan kemanusiaan dan menghormati asas-asas dasar kemanusiaan.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Heather Nauert mengungkapkan lebih dari 400 warga sipil terbunuh dalam serangan yang didukung Rusia dan Iran. Dia mengatakan, Rusia menanggung tanggung jawab unik atas peristiwa yang terjadi di Ghouta Timur.

"Tanpa dukungan Rusia terhadap Suriah, kehancuran dan kematian pasti tidak akan terjadi," kata Heateher Nauert.

Nauert menegaskan, rezim Presiden Bashar al Assad tidak akan bertahan lama tanpa dukungan yang diberikan Rusia pada 2015 lalu. Dia menanmbahkan, Rusia juga dilaporkan telah memberikan persenjataan militer kepada rezim penguasa saat ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement