REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi kembali mencalonkan Joko Widodo (Jokowi) dalam sebagai calon presiden (capres) dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Sekretaris Jenderal PKB Abdul Kadir Karding menyebut dukungan PDIP menjadi energi baru dan positif bagi Presiden Jokowi.
"Tentu dukungan ini menjadi energi baru dan sangat positif bagi beliau. Disatu sisi kami mengharagi PDIP yang telah menentukan sikapnya terkait Pilpres," kata Karding saat dihubungi pada Jumat (23/2).
Namun demikian, PKB enggan terburu-buru memutuskan calon yang akan diusung dalam Pilpres 2019. Meskipun PKB saat ini tergabung dalam koalisi partai pendukung Pemerintahan. PKB juga kata Karding, akan tetap akan komitmen mendukung Pemerintahan.
"Terkait sikap PKB dalam Pilpres belum kita putuskan menunggu proses dan mekanisme internal dahulu, dan tidak kalah pentingnya adalah restu para kyai dan NU," ujar Karding.
Wakil Sekretaris Jenderal PKB Daniel Johan juga mengatakan, keputusan deklarasi Capres baru akan diputuskan pada saat rapat pimpinan nasional (Rapimnas) PKB. "PKB belum memutuskan, masih dalam proses menjaring aspirasi semua pihak, sampai akhir Juni akan diputuskan melalui rapimnas," ujar Daniel saat dihubungi pada Jumat (23/2).
Namun, ia memastikan dalam keputusan Rapimnas mendatang para kader PKB mewajibkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) maju di Pemilu 2019. Namun Daniel, enggan membawa lugas apakah itu sebagai posisi capres atau cawapres.
"Kader mewajibkan Cak imin maju dengan siapapun nanti yg diputuskan rapimnas mas, kita juga mendesak Cak imin bersedia," ujar Daniel.
Diketahui Cak Imin disebut-sebut juga mengincar posisi cawapres. Bahkan, Cak Imin juga telah gencar ke daerah -daerah untuk sosialisasikan dirinya.
(Baca: Kembali Jadi Capres, Jokowi Ucapkan Terima Kasih ke Megawati)