Jumat 23 Feb 2018 18:59 WIB
Sempat Putus Akibat Banjir

Jalur KA Hulu Lintas Selatan Mulai Bisa Dilalui

Banjir terjadi akibat meluapnya debit air Sungai Cisangggarung.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Jalur kereta api (KA) di KM 252+5/7 antara Stasiun Ketanggungan – Ciledug, Kabupaten Cirebon, terendam banjir luapan sungai Cisanggarung, Jumat (23/2) sekitar pukul 00.13 WIB. Akibatnya, jalur tersebut tidak bisa dilalui KA sehingga mengganggu perjalanan KA.
Foto: dok. Humas Daop 3 Cirebon
Jalur kereta api (KA) di KM 252+5/7 antara Stasiun Ketanggungan – Ciledug, Kabupaten Cirebon, terendam banjir luapan sungai Cisanggarung, Jumat (23/2) sekitar pukul 00.13 WIB. Akibatnya, jalur tersebut tidak bisa dilalui KA sehingga mengganggu perjalanan KA.

REPUBLIKA.CO.ID,  CIREBON -- Jalur kereta api (KA) hulu (arah dari Jakarta ke Jawa) yang sempat lumpuh akibat banjir luapan Sungai Cisanggarung, mulai bisa dilalui, Jumat (23/3) pukul 16.50 WIB. Semboyan 3 (tidak aman/tidak bisa dilewati) di KM 253+3 254+4 antara Stasiun Ciledug Ketanggungan, dicabut dan diganti dengan semboyan 2C.

 

"(Semboyan2C) artinya bisa dilewati dengan pembatas kecepatan 5 km/jam dan dikawalpetugas jalan rel dan jembatan," kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop)3 Cirebon, Krisbiyantoro.

 

Krisbiyantoro mengatakan, KA yang pertama melewati lokasi adalah KA 174 Gayabaru Selatan. Pihak PT KAI pun berupaya untuk mempercepat proses pemulihan dan perbaikan jalur KA di antara Stasiun Ciledug Ketanggungan itu dengan menambah material batubalas.

 

Seperti diberitakan, banjir yang merendam jalur KA di wilayah Daop 3 Cirebon sempat membuat semua perjalanan KA baik di jalur utara maupun selatan menjadi lumpuh total. Jalur KA selatan(Cirebon - Ciledug - Prupuk Purwokerto) maupun jalur utara (Cirebon - Tegal Semarang), dinyatakan tak bisa dilalui satupun KA.

 

Semula, banjir hanya merendam jalur antara Stasiun Ketanggungan - Ciledug sehingga KA masih bisa dialihkan memutar lewat Tegal - Slawi Prupuk. Namun, banjir juga kemudian merambah ke jalur lintas utara antara Stasiun Tanjung Losari.

 

"Kami mohon maaf atas kondisi ini," tutur Krisbiyantoro.

 

Krisbiyantoro mengungkapkan, untuk pelayanan penumpang, KAI melakukan rekayasa pola operasi overstapen (di antar menggunakan bus). Yakni KA 62, KA 64 (Tegal Bahari) yang harusnya berakhir di Stasiun Tegal, akibat banjir itu berakhir di Cirebon.

 

Selain itu, untuk KA 210 (Tegal Ekspres) tujuan Stasiun Tegal, berakhir di Cirebon Prujakan. Sedangkan KA 63, KA 65 (Tegal bahari) yang seharusnya berangkat dari Stasiun Tegal, hari ini diberangkatkan dari Stasiun Cirebon. Demikian juga KA210 (Tegal Ekspres) pemberangkatan awal dari Cirebon Prujakan.

 

Untuk penumpang KA 1 (Argo Anggrek) tujuan Stasiun Gambir, penumpang dipersilahkan untuk turun di Stasiun Tanjung kemudian diangkut bus (overstapen) ke Stasiun Cirebon. Selanjutnya, para penumpang melanjutkan perjalanan dengan KA 2 (Argo Anggrek).

 

Bagi penumpang KA 122 (KA Sawunggalih) relasi Pasarsenen-Kutoarjo, dipersilahkan turun di Stasiun Cirebon dan diangkut bus (overstapen) ke Stasiun Tegal. Selanjutnya, mereka melanjutkan perjalanan ke Stasiun Kutoarjo dengan KA 121 (KA Sawunggalih).

 

Rekayasa yang sama juga diberlakukan untuk arah sebaliknya. Penumpang KA 121 (KA Sawunggalih) diturunkan di Stasiun Tegal dan diangkut bus ke Stasiun Cirebon. Mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke Stasiun Pasarsenen dengan KA 122 (KA Sawunggalih).

 

Untuk penumpangKA 7 (KA Argo Lawu) di Stasiun Prupuk overstapen ke Stasiun Cirebon. Mereka kemudian melanjutkan perjalanan dengan KA 10 KA Dwipangga). Sebaliknya, penumpang KA 10 (KA Argo Dwipangga) di Stasiun Cirebon overstapen ke Stasiun Prupuk dengan KA 7 (KA Argo Lawu).

 

Bagi Penumpang KA 52 (KA Taksaka) di Stasiun Cirebon overstapen ke Stasiun Prupuk dengan KA 51 (KA Taksaka). Sebaliknya, penumpang KA 51 (KA Taksaka) di Stasiun Prupuk overstapen dengan KA 52 (KA Taksaka).

 

Bagi parapengguna jasa KA apabila ingin membatalkan perjalanan dengan tiket yang telahdibeli, KAI (Persero) akan mengembalikan bea 100 persen untuk KA-KA yangterdampak banjir di wilayah tersebut, terang Krisbiyantoro.

 

Untuk proses pembatalan tiket itu dapat dilakukan di stasiun keberangkatan penumpang atau di stasiun lainnya yang melayani pembatalan dan pengambilan bea tiket. Batas maksimal pengembalian bea sampai dengan tiga hari setelah jadwal kedatangan KA.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement