REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Korban keracunan akibat mengkonsumsi makanan keong tutut alias keong sawah di Desa Cikancana, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (28/2) lalu, dilaporkan sebanyak 18 orang. Data ini didasarkan pantauan petugas di lapangan.
Sebelumnya, sejumlah warga di Kampung Cibeleng Hilir Desa Cikancana, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur mengalami keracunan makanan, Rabu siang. Diduga penyebab dari keracunan berasal dari makanan keong tutut yang dijual pedagang keliling.
Babinsa Desa Cikancana Serda Egi Suheri kepada wartawan mengatakan, jumlah warga yang mengalami gejala keracunan sebanyak 18 orang. "Mereka semuanya mengkonsumsi tutut yang dijual pedagang keliling," ujar dia, Kamis (1/3).
Menurut Egi, rata-rata warga mengalami gejala mual-mual, muntah, dan pusing setelah makan tutut. Korban keracunan ini, kata dia, langsung dibawa ke Puskesmas Gekbrong untuk mendapatkan penanganan medis. Hasilnya, kata dia, sebagian besar warga telah diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik.
Kapolres Cianjur AKBP Soliyah mengatakan, ia telah memantau perkembangan kasus keracunan tutut melalui Polsek Warungkondang. "Semua korban keracunan sudah mendapatkan penangan medis oleh dokter puskemas," jelas dia.
Para korban keracunan, kata Soliyah, sebelumnya mengalami gejala keracunan seperti mual-mual dan muntah. Dari hasil penyelidikan awal, lanjut dia, mereka mengalami gejala keracunan setelah mengkonsumsi tutut yang dijual pedagang keliling. "Pedagang keong tutut informasinya berasal dari Kecamatan Ciranjang," ujarnya.
Menurut Soliyah, korban keracunan tidak berada pada satu titik melainkan menyebar. Polisi, kata dia, telah mengamankan barang bukti berupa keong tutut yang telah diserahkan kepada petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur. Sampel makanan ini akan diperiksa oleh petugas dinkes di laboratorium.