REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Donald Trump mengatakan Korea Utara (Korut) baru saja menghubungi untuk menawarkan perundingan dengan AS. Trump mengaku dia tidak akan mengesampingkan pembicaraan langsung dengan pemimpin Korut, Kim Jong-un.
"Sekarang kita berunding. Mereka, menghubungi beberapa hari yang lalu. Mereka bilang 'kami ingin bicara'. Dan saya berkata, 'jadi kita akan berbicara, tapi Anda harus melakukan denuklirisasi," ujar Trump di Gridiron Club, Sabtu (3/3), seperti dilaporkan laman The Washington Post.
"Saya tidak akan mengesampingkan pembicaraan langsung dengan Kim Jong-un. Saya tidak akan melakukannya. Jika ini menyangkut risiko berurusan dengan orang gila, itulah masalah dia, bukan masalah saya," kata Trump.
Trump juga mengatakan AS telah menyelamatkan Olimpiade Musim Dingin dengan bersikap baik terhadap Korut. Korsel, sebagai tuan rumah dari perhelatan olah raga tersebut, memuji sikap Trump terhadap keikutsertaan Korut.
Komunikasi tersebut menjadi upaya pertama dari Korut untuk menjangkau AS, setelah kegagalan pertemuan Wakil Presiden AS Mike Pence dengan delegasi Korut di Olimpiade Musim Dingin Korea Selatan (Korsel) bulan lalu. Korut telah menegaskan tidak akan melepaskan senjata nuklirnya, tetapi AS menegaskan setiap negosiasi akan bertujuan untuk denuklirisasi.
Tidak jelas apakah komunikasi yang disampaikan Trump berupa percakapan langsung atau pesan yang dikirim melalui jalur diplomatik. Trump sebelumnya mengatakan dia telah menjalin hubungan baik dengan Kim untuk mencoba menyelesaikan ketegangan secara langsung. Akan tetapi, beberapa pejabat AS mengatakan Trump dan Kim tidak pernah berhubungan.
Korea Utara telah melakukan beberapa pengujian rudal balistik tahun lalu dan mengklaim dapat mengirimkan senjata nuklir ke wilayah AS. Pejabat AS membantah klaim tersebut, meski mengakui Korut memang memiliki rudal balistik antarbenua.
Trump telah bersumpah untuk tidak mengulangi kesalahan pemerintah AS di masa lalu terkait Korut. Menurutnya, perundingan tidak akan pernah menghentikan ambisi Korut untuk mengembangkan senjata dan membiarkan AS terlihat lemah.
Tahun lalu, Trump juga mengatakan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson telah menyia-nyiakan waktunya untuk mencoba membuka perundingan dengan Korut. Namun baru-baru ini Trump mengatakan dia akan mempertimbangkannya di bawah syarat tertentu.
Baca juga: Iran Tolak Negosiasi Sebelum AS Hancurkan Senjata Nuklir