Kamis 08 Mar 2018 02:11 WIB

Tol Solo-Ngawi akan Dioperasikan Sebagian untuk Mudik

Pada April 2018, ruas Kartasura hingga Sragen ditargetkan bisa dioperasikan.

Red: Nur Aini
Pengendara melintas di ruas Tol Solo-Ngawi, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (27/11). Ruas tol Solo-Ngawi dengan total panjang 90,42 km saat ini pembangunan fisik sudah mencapai 89,12 persen dan direncanakan pada bagian awal dioperasikan sepanjang 53,7 km mulai simpang susun Solo hingga Widodaren, Ngawi pada Desember mendatang.
Foto: Muhammad Ayudha/Antara
Pengendara melintas di ruas Tol Solo-Ngawi, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (27/11). Ruas tol Solo-Ngawi dengan total panjang 90,42 km saat ini pembangunan fisik sudah mencapai 89,12 persen dan direncanakan pada bagian awal dioperasikan sepanjang 53,7 km mulai simpang susun Solo hingga Widodaren, Ngawi pada Desember mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan sebagian ruas Tol Solo-Ngawi akan beroperasi dan dapat dilewati fungsional pada masa arus mudik Lebaran 2018. Pada April 2018, ruas Kartasura hingga Sragen ditargetkan bisa dioperasikan.

Sementara, Sragen hingga Simpang Susun Ngawi tetap dapat dilalui pemudik secara fungsional.

"Kami optimistis arus mudik tahun ini bisa lebih baik dari tahun lalu," kata Menteri Basuki saat meninjau pembangunan tol Salatiga-Kartasura, melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (7/3).

Adapun pembangunan Tol Solo-Ngawi sepanjang 90,25 km menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Pemerintah memberikan dukungan pembangunan konstruksi Seksi I dan II, yakni dari Kartasura-Karanganyar sepanjang 20,9 km dan untuk Seksi III dan IV dari Karanganyar hingga Ngawi sepanjang 69,35 km dibiayai dari investasi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Solo Ngawi Jaya (PT SNJ).