Senin 12 Mar 2018 05:29 WIB

Mengapa Kekerasan Terhadap Ustaz Masih Terjadi?

Warga menilai banyak kejanggalan dari dugaan gila pelaku penusukan ustaz Abdurrahman.

Lokasi penusukkan Ustaz Abdurrahman di Masjid Darul Mutaqin Perumahan Bumi Sawangan Indah, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Ahad (11/3).
Foto: Republika/Rahma Sulistya
Lokasi penusukkan Ustaz Abdurrahman di Masjid Darul Mutaqin Perumahan Bumi Sawangan Indah, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Ahad (11/3).

REPUBLIKA.CO.ID  Oleh: Rahma Sulistya, Rusdy Nurdiansyah

Setelah beberapa hari redam, kasus penganiayaan terhadap ustaz oleh orang yang diduga mengidap penyakit gangguan jiwa kembali terjadi. Kali ini, penusukan menimpa Ustaz Abdurrahman usai shalat Subuh berjamaah di Masjid Darul Mustaqin, Perumahan Bumi Sawangan Indah, RT 5, RW 6, Sawangan Lama, Kecamatan Sawangan, Depok, Jawa Barat, Ahad (11/3).

Menurut Bobi, salah satu warga Sawangan Lama, pelaku yang belakangan terungkap perempuan bernama Vi (28 tahun) itu, sempat datang ke masjid menanyakan tiga nama ustaz, termasuk Ustaz Abdurrahman, Sabtu (10/3) malam. Bahkan pelaku sempat datang ke rumah korban pada Ahad (11/3) pukul 00.30 WIB.

“Lalu pagi harinya penusukan itu terjadi," ujar Bobi, ditemui di lokasi kejadian, Ahad (11/3).

Berangkat dari kronologi ini, Bobi menilai, banyak kejanggalan dari kejadian. Semua yang dilakukan pelaku adalah seperti sudah terencana.

"Jangan sampai terjebak ini orang gila. Karena pisaunya disiapkan, waktunya pas, terus orang sudah takbir baru mulai tusuk. Dan ditusuk di leher, dia tahu itu titik rawan (bisa sebabkan kematian)," kata dia.

Dia menduga, pelaku bisa saja berpura-pura gila, yakni pada saat menusuk orang. Pelaku sudah berada di masjid sebelum semua orang tiba dan yang pertama datang ke masjid itu tidak diserang oleh pelaku, pelaku malah menyerang orang yang paling terakhir datang.

"Jadi, Ustaz Abdurrahman datang terlambat dan terlihat seperti memang dia (pelaku) menunggu kedatangan Ustaz Abdurrahman itu, bukan yang lain. Kalau memang gila, dia bisa saja tusuk yang pertama datang karena satu lawan satu. Tapi mengapa dia bisa tahu siapa yang harus dia serang," kata Bobi sembari meminta kepolisian menyelediki tuntas kasus ini.

Tokoh agama setempat, Ustaz Ghufron Mafthuhin, mengatakan, pelaku mengincar tiga nama ustaz yang memang tinggal di daerah tersebut. Selain dirinya dan Abdurrahman (korban), satu lagi adalah Ustaz Riza Muhammad atau yang dikenal dengan Ustaz Maulana, pendakwah kondang di televisi.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement