Selasa 13 Mar 2018 18:41 WIB

Menristekdikti Harapkan tak Ada Istilah DO di Politeknik

Agar tak terjadi DO pemerintah merancang program Multi Entry Multi Outcome (MEMO).

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
Menristekdikti Mohammad Nasir.
Foto: Antara/Adiwinata Solihin
Menristekdikti Mohammad Nasir.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohammad Nasir, berharap tak ada istilah Drop Out (DO) di dunia politeknik. Hal ini diungkapkan seusai mengadakan rapat koordinasi ihwal revitalisasi politeknik di Indonesia.

Agar tak terjadi DO, pemerintah bersama seluruh politeknik di Indonesia saat ini sedang merancang program Multi Entry Multi Outcome (MEMO). Program ini diharapkan dapat membantu mahasiswa memilih berbagai altetnatif perkuliahan yang memungkinkan. Dengan demikian, mereka nantinya bisa langsung bekerja di industri dengan tetap dapat kembali ke perkuliahan.

"Jadi misalnya tahun pertama masuk dapatsertifikat level tiga. Terus mereka mau bekerja dan mereka kemudian kembali lagi ke kampus. Nah, itu bisa melanjutkan (kuliah) lagi di tahun kedua dan terus selanjutnya kuliah," kata Nasir.

Dengan adanya program ini, dia berharap tak hanya bisa mempercepat kebutuhan industri di Indonesia. Program ini juga diharapkan dapat membantu memutus rantai kemiskinan ke depannya. Kemudian dapat melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas nantinya.

Mengetahui program, Nasir mengklaim forum direktur politeknik Indonesia nampaknya merespon positif. Hal terpenting, dia menambahkan, politeknik ke depannya tetap harus bekerjasama dengan baik. Dalam hal ini termasuk memikirkan tawaran beasiswa ke luar negeri selama dua tahun di Taiwan.

"Di tahun pertama ada tawaran beasiswa dari Taiwan sebanyak 6.000. Kalau bisa penuhi, dapat ditambah besar lagi," jelasnya.

Nasir berharap para direktur politeknik bergerak cepat dalam meminta berkolaborasi dengan Perguruan Tinggi (PT) yang ada di Taiwan. Kerja sama ini diharapkan dapat membantu pengembangan industri dan pendidikan lebih baik.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement