REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film Guru Ngaji ditayangkan secara perdana pada Gala Premiere di Epicentrum XXI, pada Selasa (14/3) malam. Film yang dibintangi oleh Donny Damara dan Ence Bagus ini mendapat sambutan hangat dari para penonton yang memenuhi bioskop.
Dengan alur yang ringan, film ini mampu mengombang-ambing perasaan para penonton. Di satu sisi, para pemain dapat menciptakan suasana jenaka yang membuat penonton terpingkal-pingkal. Di sisi lain, cerita yang kuat dan kemampuan akting para pemain juga mampu membuat penonton tersentuh, bahkan meneteskan air mata.
Guru Ngaji berkisah tentang seorang guru ngaji bernama Mukri yang hidup dengan sederhana di Desa Tempuran. Mukri mengajar para muridnya dengan ikhlas tanpa mengharap balasan materi.
Pada saat yang sama, Mukri juga manusia biasa yang harus menghidupi istri dan anaknya. Untuk itu, Mukri menjalani pekerjaan tambahan lain agar bisa menghidupi keluarganya. Namun, pekerjaan tambahan yang Mukri jalani ternyata memicu masalah yang tak terkira dalam hidup Mukri pada kemudian hari.
"Banyak guru ngaji yang melakukan banyak pekerjaan untuk meng-cover hidup. Film ini mengajak kita untuk mengapresiasi guru ngaji," ungkap produser film Guru Ngaji Rosa Rai Djalal di Epicentrum XXI.
Salah satu penonton, Lia Maulida (38), juga berprofesi sebagai guru ngaji yang menjalani profesi ganda seperti Mukri dalam film Guru Ngaji. Lia merasakan suka duka seperti Mukri ketika harus menjalani pekerjaan tambahan selain menjadi guru ngaji.
Meski begitu, Lia merasa bahagia dan ikhlas ketika mengajar anak-anak muridnya. Para murid yang Lia didik pun tetap menghormati Lia sebagai guru ngaji tanpa mempedulikan bahwa di luar itu Lia juga berprofesi sebagai pedagang sembako.
"Selamat dan sukses untuk film Guru Ngaji. Mudah-mudahan bisa bermanfaat," ujar Lia kepada Republika.