Senin 19 Mar 2018 18:21 WIB

Din Syamsuddin Berpeluang di Pilpres Jika Jadi Oposisi

Akar rumput Muhammadiyah dan PAN bersikap kritis terhadap Jokowi

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Bilal Ramadhan
Din Syamsuddin
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Din Syamsuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa tokoh nasional dari kalangan Islam mulai disebut-sebut memiliki kelayakan untuk maju pada bursa capres-cawapres 2019 mendatang. Tak terkecuali Din Syamsuddin, aktivis Muhammadiyah yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dari 2005 sampai 2015.

Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun menuturkan, sebetulnya tokoh Muhammadiyah yang paling kuat saat ini bukanlah Din Syamsuddin ataupun Zulkifli Hasan sebagai Ketum PAN yang erat kaitannya dengan Muhammadiyah. Melainkan Amien Rais tapi sulit untuk mengusungnya.

"Bicara Muhammadiyah dan PAN, tokoh paling kuat sebenarnya bukan Zulkifli Hasan tapi Amien Rais, secara elektoral ya. Jadi masih Amien Rais. Cuma kan rasanya sulit memasukkan figur Amien ke dalam variabel capres atau cawapres," ujar dia kepada Republika.co.id, Senin (19/3).

Rico menjelaskan, akar rumput Muhammadiyah itu diisi oleh orang-orang yang kritis terhadap pemerintah. Kondisi ini menjadi sebab tingkat popularitas Zulkifli di kalangan Muhammadiyah itu lebih rendah ketimbang Amien.

"Akar rumput Muhammadiyah dan PAN ini bersikap kritis terhadap Jokowi. Nah itulah kenapa tingkat popularitas Zulhas dibandingkan Amien itu masih di bawah. Jadi jika tokoh yang diasosiasikan dengan PAN ini ternyata dilihat oleh akar rumput ini tidak cukup kritis terhadap pemerintah maka mereka agak ragu memilih tokoh itu," katanya.

Karena itu, Rico mengatakan, pertanyaannya sekarang adalah di mana posisi politik Din, apakah lebih seperti Amien atau Zulkifli. Kalau posisi politik Din lebih kepada Amien dengan menunjukkan komunikasi atau pernyataan yang lebih tegas terhadap pemerintah saat ini, kemungkinan elektabilitas Din akan naik.

"Tapi kalau mengambil jalur yang sama dengan Zulkifli Hasan, saya kurang begitu yakin elektabilitasnya akan naik," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement