Kamis 22 Mar 2018 17:36 WIB

Keris Sitaan BPCB Siap Dipajang di Museum Keris Nusantara

Proses pembukaan peti dimulai Kamis (22/3)

Rep: Andrian Saputra/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi.
Foto: Republika/Andrian Saputra
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ribuan keris yang dipinjamkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ke Museum Keris Nusantara siap dipajang. Pada Kamis (22/3), pengelola museum memulai proses pembukaan peti.

Sejak tiba di museum keris nusantara pada Rabu (14/3), pengelola museum tak langsung membuka peti dan memajang keris-keris tersebut. Pengelola museum memilih menunggu waktu yang tepat untuk membuka peti dan memajang keris-keris yang diperoleh Kemendikbud dari hasil sitaan Bea Cukai di berbagai daerah.

Terdapat enam petidan dua boks berisi 1.211 pusaka. Selain keris terdapat juga senjata lainnyaseperti tombak dan pedang. Prosesi pembukaan peti dilakukan langsung Wali Kota Solo, F.X Hadi Rudyatmo beserta pengelola keris.

Setelah sebelumnya dilakukan inventarisasi ulang oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB), diantara ribuan pusaka tersebut, terdapat 131 keris yang tergolong sebagai benda cagar budaya. Keris-keris tersebut sudah dalam kondisi berkarat. Rudyatmo begitu akrab disapa, meminta agar keris-keris yang tergolong sebagai benda cagar budaya itu dilakukan pencucian atau prosesi jamasan sebelum dipajang di museum.

"Keris-keris ini sangat bernilai, sebab ada juga yang paling tua peninggalan masa Majapahit. Karena itu saya meminta untuk dilakukan penjamasan terlebih dulu sebelum dipajang," tutur Rudyatmo.

Menurutnya prosesi jamasan terhadap keris bukan sekedar upaya untuk menghilangkan karat pada benda-benda pusaka, melainkan juga untuk menjaga tradisi budaya masyarakat jawa sebagai simbol penghormatan terhadap benda-benda pusaka.

Ia pun meminta prosesi jamasan dilakukan dengan teliti dan hati-hati sehingga keris dapat terlihat menarik seperti saat awal dibuatnya. Ia meyakini setelah prosesi jamasan dilakukan keindahan keris dapat terpancar dan memikat orang yang melihatnya.

Di lain sisi, Rudyatmo memintaDinas Kebudayaan untuk segera mengurus proses hibah keris-keris itu dari Kemendikbud. Sebab 1.211 keris itu kini masih berstatus pinjam selama lima tahun untuk ditempatkan di Museum Keris Nusantara. "Kami ingin dalam waktu dekat ini surat hibahnya sudah turun kemudian ada penghapusan aset dan lainnya," tuturnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Kota Solo, Kinkin Sultanul Hakim menjelaskan agar Kemendikbud menghibahkan keris itu ke Museum Keris pihaknya perlu mengurus berbagai administrasi yang diperlukan.

"Ia mengaku diperlukan waktu yang panjang untuk mengurus prosesi hibah keris itu. Prosesnya cukup panjang tapi kami akan berusaha agar keris-keris ini bisa dihibahkan," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement