Senin 26 Mar 2018 12:04 WIB

104 Siswi yang Diculik Kembali Berkumpul dengan Keluarga

Ratusan siswi Nigeria ini diculik kelompok Boko Haram sejak 19 Februari 2017.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nidia Zuraya
Foto lama memperlihatkan sejumlah anak perempuan Chibok yang diculik dari sekolahnya tiga tahun lalu oleh kelompok radikal Nigeria.
Foto: AP
Foto lama memperlihatkan sejumlah anak perempuan Chibok yang diculik dari sekolahnya tiga tahun lalu oleh kelompok radikal Nigeria.

REPUBLIKA.CO.ID, LAGOS -- Bashir Manzo, kepala kelompok orang tua dari siswi-siswi Nigeria yang diculik Boko Haram, mengatakan 104 siswi Government Girls Science Technical College telah dipersatukan kembali dengan orang tua mereka, pada Ahad (25/3). Mereka dibebaskan pada Rabu (21/3) pagi, setelah diculik militan Boko Haram di Kota Dapchi pada 19 Februari lalu.

Dalam insiden penculikan itu, lima siswi diduga tewas di tangan para militan. Sementara menurut kesaksian yang lainnya, satu siswi Kristen masih ditahan karena menolak meninggalkan kepercayaannya setelah dipaksa masuk Islam.

Pihak berwenang mengatakan mereka percaya gadis itu akan segera dibebaskan. Jika benar dibebaskan, butuh beberapa hari bagi militan Boko Haram untuk mencapai Dapchi dari tempat persembunyian mereka.

Pemerintah Nigeria membantah mereka telah membayar tebusan untuk membebaskan para siswi itu. Pada Rabu (21/3), juru bicara Kementerian Informasi dan Budaya Nigeria, Segun Adeyemi, mengatakan gadis-gadis itu dibebaskan berkat bantuan beberapa rekan dari Nigeria.

Menurutnya, pendekatan militer dan konfrontasi telah dikesampingkan selama melakukan negosiasi dengan para penculik. Hal ini dilakukan untuk memastikan keselamatan anak-anak perempuan tersebut. "Disepakati, tidak akan ada kekuatan militer dan tidak ada konfrontasi," jelasnya, seperti dilaporkan laman ABC News.

Boko Haram, yang namanya bermakna "larangan bagi pendidikan Barat" dalam bahasa Hausa, telah secara rutin menargetkan sekolah-sekolah sejak melancarkan pemberontakan di Nigeria Utara pada 2009. Pada April 2014, kelompok ini menculik 276 anak perempuan dari sebuah sekolah asrama di Kota Chibok, di Negara Bagian Borno, sekitar 170 mil dari timur laut Dapchi.

Beberapa gadis berhasil melarikan diri dengan sendirinya. Sementara yang lain kemudian diselamatkan atau dibebaskan setelah proses negosiasi. Namun masih banyak siswi yang nasibnya belum diketahui sampai saat ini.

Boko Haram selama ini tengah berusaha mendirikan sebuah negara Islam. Kelompok ini menyebarkan terornya melintasi perbatasan pegunungan Nigeria selama bertahun-tahun, ke Niger, Chad, dan Kamerun, yang semuanya mengelilingi Lembah Danau Chad.

Pemberontakan kelompok itu sebagian besar dilakukan secara sistematis dengan menculik anak-anak. Menurut laporan yang dikeluarkan pada April 2017 oleh UNICEF, mereka juga memaksa ribuan anak perempuan dan laki-laki untuk masuk ke dalam barisan militansi mereka

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement