Senin 02 Apr 2018 09:06 WIB

Paus: Serangan di Jalur Gaza Sasar Warga Tak Berdaya

Paus Fransiskus meminta serangan terhadap warga di Jalur Gaza segera dihentikan.

Rep: rizkyan adiyudha/ Red: Dwi Murdaningsih
Paus Fransiskus
Foto: EPA
Paus Fransiskus

REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Paus Fransiskus meminta serangan terhadap warga di Jalur Gaza segera dihentikan. Dia mengatakan, warga di kawasan tersebut merupakan masyarakat yang tidak berdaya. Dia mendesak dunia untuk segera mewujudkan perdamaian di kawasan tersebut.

"Semoga cahaya Tuhan menerangi hati nurani semua pemimpin politik dan militer sehingga pembantian yang saat ini terjadi bisa segera diakhiri," kata Paus, Senin (2/4).

Pernyataan Paus dilontarkan setelah meninggalnya 15 warga palestina yang tewas oleh militer Israel ketika unjuk rasa yang berujung pada bentrokan di Jalur Gaza. Paus mengatakan, konflik yang terjadi di kawasan membantai warga tak berdaya tanpa ampun.

Warga Gaza Ditembaki Israel, Erdogan Sebut Netanyahu Teroris

Paus mengatakan hal tersebut melaui balkon di St Peters Basilica dan disampaikan di hadapan puluhan ribu masyarakat yang tengah memenuhi alun-alun yang berada di depan bangunan tersebut. Dalam kesempatan itu, Paus juga menyoroti perang yang terjadi di Ghouta timur dan meminta diberikannya akses bantuan kemanusiaan.

Paus juga meminta untuk segera diwujudkannya kondisi damai di Sudah Selatan dan Republik Kongo. Dia juga mendesak untuk segera diciptakannya perdamaian di kawasan konflik lainnya, terlebih di Suriah yang dilanda perang tanpa akhir.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, Kepala urusan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini, dan sejumlah pemimpin negara lainnya mendesak untuk segera dilakukan penyelidikan independen terkait pertumpahan darah yang terjadi di Gaza. Meski demikian, Kementerian Pertahanan Israel tidak mau menuruti permintaan penyelidikan atas tewasnya 15 warga Palestina tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement