Selasa 03 Apr 2018 02:41 WIB

Gerakan Hari Menghukum Muslim Muncul di Inggris

ada hadiah yang akan diberikan bagi mereka yang menghukum Muslim.

Rep: Adhysa Citra R/ Red: Agung Sasongko
Muslim Inggris
Foto: AP
Muslim Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa waktu lalu, beredar sebuah pesan melalui WhatsApp yang mengimbau para Muslim di Inggris agar berhati-hati dengan gerakan 'Hari Menghukum Muslim'. Pesan ini menyatakan bahwa gerakan 'Hari Menghukum Muslim' bukan rencana main-main dan akan diselenggarakan pada Selasa (3/4).

Sebagai bukti, pesan tersebut memuat foto secarik surat yang berisi ajakan untuk berpartisipasi dalam 'Hari Menghukum Muslim'. Surat bernada provokatif tersebut menyatakan ada hadiah yang akan diberikan bagi orang-orang yang berpartisipasi untuk menghukum para Muslim. Hadiah akan diberikan berdasarkan poin yang diraih oleh partisipan.

Besar poin yang diberikan bergantung pada aksi seperti apa yang dilakukan partisipan terhadap Muslim. Poin terkecil adalah 10 sedangkan poin terbesar adalah 2.500. Semakin kejam aksi yang dilakukan partisipan untuk menghukum seorang Muslim, semakin besar pula poin yang akan mereka dapatkan

Poin 10 diberikan pada partisipan yang melakukan kekerasan lisan terhadap seorang Muslim. Poin sebesar 25 diberikan kepada partisipan yang menarik dan melepas kerudung Muslimah. Tindakan kejam menyiram cairan asam ke wajah seorang Muslim akan mendapatkan poin 50.

Partisipan yang memukuli seorang Muslim akan mendapat 'hadiah' 100 poin. Penyiksaan dengan kursi listrik hingga pengulitan akan mendapat imbalan 250 poin. Tindakan yang lebih kejam dengan senjata tajam maupun mesin akan mendapat 500 poin.

Partisipan yang melakukan pengeboman atau pembakaran masjid akan mendapat 1.000 poin. Sedangkan poin terbesar, 2.500, diberikan pada partisipan yang menyerang atau menghancurkan Mekah.

Karena itu, pesan singkat tersebut mengimbau agar para Muslim tidak keluar rumah pada 3 April untuk berjaga-jaga. "Semoga Allah melindungi kita semua," tulis pesan singkat tersebut seperti dilansir Mail Online.

Terkait informasi meresahkan ini, satuan polisi anti terorisme telah melakukan investigasi sejak bulan lalu. Investigasi ini mulai dilakuakn ketika kepolisian menerima laporan ancaman kekerasan ini dari berbagai wilayah di Inggris.

"Polisi sedang menginvestigasi sejumlah laporan terkait pengiriman pesan yang berpotensi membahayakan terhadap beberapa individu di berbagai wilayah Inggris," terang unit anti terorisme kepolisian Inggris.

Hingga saat ini belum ada informasi mengenai sumber yang mengirimkan ancaman kekerasan terhadap Muslim tersebut. Namun kepolisian mengimbau siapapun yang mendapat pesan mengancam untuk melaporkan hal tersebut ke kepolisian terdekat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement