REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Upaya pencarian terhadap Andrey Voytech (39), pendaki yang hilang di gunung Merbabu belum membuahkan hasil. Memasuki hari ketiga pencarian, Senin (2/4) kemarin, upaya penyisiran yang dilakukan tim SAR gabungan, terkendala oleh cuaca buruk.
Sehingga operasi pencarian terhadap warga Selandia Baru ini akan dilanjutkan pada Selasa (3/4) pagi ini sambil menunggu kondisi cuaca lebih memungkinkan bagi para relawan dan tim SAR.
Kapolsek Getasan, AKP Masrurun mengatakan, pada Senin kemarin upaya pencarian terhadap Andrey ini melibatkan sedikitnya 75 personel SAR gabungan. Mereka dibagi dalam tiga unit pencari (SRU) dan satu SRU logistik.
Tim SAR gabungan, jelasnya, sudah melakukan penyisiran pada jalur pendakian Cuntel dan jalur pendakian Tekelan. Namun mendekati sore hari cuaca di lokasi berkabut dan bahkan turun hujan lebat.
Sehingga operasi pencarian dihentikan sementara dan akan dilanjutkan hari ini. "Tim pencari melibatkan Basarnas, Korca, Granat Rescue, SAR MTA, SAR Buser, TNGM, SAR Rajawali serta Babinkamtibmas," jelasnya.
Sebelumnya Andrey Voytech yang lahir di Montreal, Canada 25 Februari 1979 dan berkewarganegaraan Selandia Baru ini dilaporkan belum kembali setelah mendaki gunung Merbabu pada Jumat (30/3) dini hari.
Informasi seputar hilangnya pria yang bekerja di bidang pertambangan di negara Afrika Selatan tersebut datang dari teman wanitanya, yang merupakan warga Magelang, Sistha Amina Ferdiyani (21) pada Jumat sore.
Sementara itu, dari Basecamp pendakian Cuntel diperoleh informasi, Andrey diketahui tidak pernah melaporkan aktivitasnya di posko pendakian yang berada di Desa Kopeng ini.
"Saat dilaporkan belum kembali dari puncak Merbabu, nama wisatawan warga Selandia Baru ini tidak ditemukan dalam daftar nama para pendaki," ungkap koordinator Relawan Pinoes, Suryo Sigit.
Diduga kuat pria tersebut melakukan pe dakian tanpa melalui Basecamp Cuntel. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya sepeda motor Honda Beat yang dikendarai sebelumnya.
Sepeda motor tetsebut ditemukan warga setempat terparkir di pinggir jalan setapak, yang akan menuju ke hutan kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGM).
"Jika yang bersangkutan naik dari basecamp Cuntel, pasti namanya akan didaftar. Karena siapapun harus melaporkan aktivitas pendakiannya di basecamp ini," tambahnya.