Kamis 05 Apr 2018 14:52 WIB

Anies tak Intervensi Bebaskan Mobil Ratna Sarumpaet

Pengembalian mobil ke Ratna adalah inisiatif dari oknum yang ada di Dinas Perhubungan

Rep: Mas Amil Huda/ Red: Esthi Maharani
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Foto: Republika/ Mas Alamil Huda
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Gubernur Anies Baswedan menganggap peristiwa pengembalian mobil Ratna Sarumpaet menunjukkan bahwa kebiasaan asal bapak senang masih kental di lingkungan Pemprov DKI. Anies meminta seluruh aparat pemprov tak lagi merawat kebiasaan tersebut.

Menurut dia, pengembalian mobil ke Ratna adalah inisiatif dari oknum yang ada di Dinas Perhubungan. Hal itu, kata dia, merupakan tindakan yang tidak didasarkan pada prosedur yang ada. Anies tak ingin tindakan di luar prosedur itu dilakukan oleh aparat Pemprov DKI.

"Ada inisiatif tindakan dari staf-staf di Dinas (Perhubungan). Ini yang saya katakan berarti selama ini kalau bekerja itu enggak lihat prosedur. 'Yang penting saya enggak dimarahi, yang penting saya enggak ditegur.'" kata Anies di Jakarta, Kamis (5/4).

 

(Baca: Anies Minta Ratna Taati Prosedur, Bukan Telepon Gubernur)

Anies menyatakan tidak akan menegur bawahan jika prosedur yang ada ditaati. Ia ingin bawahannya takut terhadap prosedur, bukan siapa yang menjabat sebagai gubernur. Peristiwa "mobil Ratna" adalah pelajaran bagi semua aparat untuk tidak takut terhadap atasan.

"Kejadian kemarin itu menjadi contoh. Ini peringatan untuk semua nih. Saya sampaikan kepada seluruh jajaran, Anda semua taat pada prosedur. Anda dibilang benar atau salah itu bukan kata gubernur, benar atau salah adalah karena prosedur," ujar dia.

Anies menegaskan tidak ada intervensi darinya untuk membebaskan mobil Ratna Sarumpaet yang diderek petugas Dinas Perhubungan. Anies juga memastikan tidak ada stafnya yang "membantu" pembebasan mobil tersebut. "Enggak, enggak ada. Tidak ada perintah untuk apa pun," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement