Selasa 10 Apr 2018 15:00 WIB

Kata Tokoh Adat Minang Atas Permintaan Maaf Anne Avantie

Tokoh Minang meminta Anne Avantie meminta maaf dalam mekanisme adat.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Bilal Ramadhan
Desainer Anne Avantie
Foto: Antara
Desainer Anne Avantie

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Tokoh adat Minangkabau memberikan tanggapan atas permintaan maaf Anne Avantie, desainer papan atas Indonesia yang mengkreasikan suntiang Minang dengan kebaya berpotongan terbuka. Kreasi suntiang Minang ini sempat memantik protes masyarakat Minangkabau karena dianggap tidak memenuhi pakem adat Minang yang mengedepankan busana yang menutup aurat.

Ketua Umum Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM), Sayuti Datuak Rajo Pangulu, mengungkapkan bahwa proses permintaan maaf tetap harus melalui mekanisme adat. Maksudnya, Anne diminta datang langsung ke Tanah Minang untuk menjalani proses adat, termasuk menyampaikan permintaan maafnya secara langsung.

Sayuti menyebutkan, tata cara adat ini bermaksud untuk menjalin tali silaturahim antara Anne dan masyarakat Minang. Setelah prosesi adat dilakukan, Anne juga akan dianggap sebagai bagian dari keluarga Minangkabau.

"Proses memaafkan itu dilaksanakan menurut adat Minangkabau karena suntiang itu adalah milik orang Minang. Maka, minta maaf pada lembaga adat yg diakui pemerintah seperti LKAAM dihadiri oleh ninik mamak," kata Sayuti, Selasa (10/4).

Prosesi adat yang harus dilakukan termasuk menyediakan makanan bagi anak Nagari, sebagai wujud silaturahim dengan orang Minang. Menurut dia, secara prinsip maaf-memaafkan merupakan ajaran agama Islam.

Akan tetapi, karena kejadian yang terjadi belakangan bersangkutan dengan busana adat Minangkabau, Anne tetap diminta menjalani prosesi adat seperti semestinya.

"Pertemuan dengan orang yang terlibat kasus, hukum adatnya, salah batimbang, utang babayia, abih adat dibakarilah. Dan Anne menjadi bagian orang Minang di masa yang akan datang," katanya.

Sebelumnya, Anne telah menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Minangkabau terkait kreasi suntiang Minang yang ia tampilkan dalam peragaan busana Indonesia Fashion Festival di Jakarta akhir Maret 2018. Anne meminta maaf karena kreasinya memantik protes masyarakat Minang.

Dalam peragaan busana tersebut, penutup kepala yang menyerupai suntiang Minang dipadukan dengan kebaya berpotongan terbuka yang diperagakan artis Sophia Latjuba.

"Sebagai orang yang memiliki tanggung jawab moral, saya Anne Avantie memohon untuk dibukakan pintu maaf kepada seluruh masyarakat Minangkabau dan yang terkait, yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu," ujar Anne dalam surat tertulis yang diterima Pemprov Sumbar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement