REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin merupakan salah satu dari lima tokoh yang mendapatkan anugerah Tokoh Perubahan Republika pada Selasa (10/4) malam. Syafruddin mengaku sempat terkejut, bahkan merenung saat dia mendapatkan kabar akan mendapatkan tokoh perubahan.
Syafruddin menceritakan, saat ia didatangi oleh Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi bersama timnya di Markas Besar Polri, ia sempat merenung sejenak. "Saya kaget, merenung sejenak. Apa ini pantas, karena ini mengejutkan bagi saya, dari mana Republika menunjuk saya," kata Syafruddin saat menerima anugerah Tokoh Perubahan Republika.
Syafruddin mengaku khawatir tidak bisa menciptakan suatu perubahan berarti, padahal ia menerima tokoh perubahan. Untuk diketahui Syafruddin mendapatkan anugerah tokoh perubahan karena kontribusi besarnya sebagai Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI).
Syafruddin yang juga menjabat sebagai Chief de Mission Kontingen Indonesia untuk Asian Games ini dinilai mrmiliki peran besar dalam mengembangkan masjid Indonesia sebagai pusat peradaban, di tengah kesibukannya. Dengan adanya anugerah tokoh perubahan ini, Syafruddin pun berharap agar dapat berkontribusi lebih pada masjid Indonesia.
"Alhamdulillah saya diberi kepercayaan dalam empat bulan jadi wakil DMI, walaupun periode sebelumnya saya sudah diperintah wapres untuk membantu berbagai hal untuk kepengurusan masjid," ucap Syafruddin.
Selain Syafruddin, empat tokoh lainnya juga mendapat anugerah tokoh perubahan. Mereka adalah Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Pendakwah Ustaz Abdul Somad, Direktur Bank Rakyat Indonesia, dan Pendiri Batik Trusmi Sally Giovanny. Anugerah Tokoh Republika diberikan dengan berbagai pertimbangan, dimana para tokoh dinilai dapat memberikan perubahan di Indonesia.