REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM -- Calon Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah menyambangi pedagang di Pasar Getap, Kelurahan Cakranegara Selatan, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, NTB pada Kamis(12/4). Kehadiran calon yang diusung Demokrat dan PKS itu dimanfaatkan pedagang pasar menyampaikan sejumlah keluhannya selama ini.
Salah seorang pedagang di Pasar Getap, Hadyani mengeluhkan kesulitan permodalan untuk mengembangkan usahanya serta kondisi pasar yang sempit dan sumpek sehingga tidak nyaman bagi pedagang maupun pembeli. Hadyani berharap, Zul yang berpasangan dengan Sitti Rohmi Djalilah memberi perhatian pada sektor pasar tradisional, tak terkecuali di Pasar Getap.
"Bagaimana kami bisa berdagang dengan nyaman melayani pembeli yang datang dengan baik kalau situasi pasar sumpek dan sempit. Kami ingin tempat berjualan ini lebih baik lagi agar nyaman," keluh Hadyani.
Menanggapi keluhan para pedagang, Zul mengaku sengaja memilih blusukan ke pasar-pasar tradisional untuk mengetahui langsung kondisi yang dialami para pedagang. Menurut Zul, hal ini membantu dirinya dalam menyusun program sesuai dengan kebutuhan dan realita di lapangan.
"Tidak mungkin bisa menyusun program yang sesuai kebutuhan masyarakat kalau kita tidak tahu kondisinya, tidak mengetahui apa yang menjadi aspirasi masyarakat," ujar Zul.
Zul menyampaikan, aktivitas kampanyenya yang lebih baik menyambangi pasar tradisional cukup beralasan. Kata Zul, pasar tradisional merupakan denyut nadi perekonomian masyarakat, khususnya kalangan ekonomi menengah ke bawah.
Kepada pedagang pasar yang mayoritas ibu-ibu, Zul juga menjelaskan program perkuatan peran perempuan sebagai ujung tombak pembangunan pendidikan dan kesehatan NTB. Selain itu, Zul juga menyiapkan modal usaha dan akses keuangan bagi masyarakat.
"Modal usaha dan akses keuangan ini dianggap sangat penting untuk pemerataan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kami Zul-Rohmi telah menyiapkan program modal usaha dan akses keuangan bagi masyarakat terutama buat para pedagang kecil," kata Zul menambahkan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika