Sabtu 14 Apr 2018 13:02 WIB

BMKG Sebut Hutan Aceh Mulai Mengering

Titik panas mulai muncul di hutan Aceh.

Red: Nur Aini
Hutan Aceh
Foto: PRIMAONLINE.COM
Hutan Aceh

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pejabat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Blang Bintang, menyatakan hutan dan lahan, terutama yang bergambut dewasa ini mulai mengering pada sebagian wilayah di Aceh.

"Hadirnya titik panas otomatis memberi tanda, bahwa hutan di Aceh mulai kering," jelas Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Blang Bintang, Aceh, Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Sabtu (14/4).

Menurutnya, hujan yang turun di berbagai kabupaten/kota di provinsi paling ujung Utara di Sumatera dalam beberapa pekan terakhir dengan curah ringan dan sedang, merupakan hujan Equatorial. Hujan Equatorial tidak dialami oleh semua provinsi di Indonesia, melainkan cuma dialami beberapa daerah termasuk di Aceh dilintasi matahari, seperti wilayah laut atau perairan, dan daratan, sehingga memberi dampak tersebut.

"Fenomena Equatorial, sudah berlalu. Kini di Aceh, kita prediksi curah hujan semakin berkurang di sejumlah wilayah. Maka yang muncul titik panas," katanya.

Sebelumnya, lima titik panas di Aceh muncul dalam dua hari berturut-turut, yakni Selasa (10/4) sore, dan Rabu (11/4) pagi, hasil pendeteksian lewat sensor modis yang terpasang di satelit. Kelima titik panas itu, terpantau terdapat dua kabupaten di Aceh. Keempat titik panas, di antaranya di daerah dataran tinggi, yakni Bener Meriah dan satu titik panas lagi di Aceh Utara.

"Kami imbau bagi warga setempat agar selalu berhati-hati dengan api, baik di rumah atau di pekarangan. Begitu juga masyarakat ingin membuka lahan, tidak membakar," kata Zakaria.

Kebakaran dilaporkan terjadi di lahan kosong yang tidak terawat dan tidak ditanami milik salah seorang warga setempat Salman di Desa Kebon Baro, Kecamatan Simpang Keuramat, Aceh Utara, Rabu, (11/4).

Informasi masyarakat di sekitar pukul 15.15 WIB, tiba tiba api muncul dengan cepat membakar dan menjalar ke semak belukar termasuk onggokan sampah, dan dedaunan kering yang kemudian api cepat membesar akibat hembusan angin.

Sekitar pukul 16.00 WIB, terdapat dua unit mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kota Lhokseumawe, Aceh, tiba dilokasi dan bersama masyarakat setempat langsung berupaya memadamkan api di semak belukar.

"Pukul 16.15 WIB, api dapat dipadamkan, dan tidak sempat menjalar ke pemukiman masyarakat," kata Narul, warga setempat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement