Selasa 17 Apr 2018 14:58 WIB

Jembatan Tuban-Lamongan yang Ambruk Sudah Berusia 30 Tahun

Jembatan yang ambruk sudah diprogramkan untuk diganti.

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Teguh Firmansyah
Jembatan Babat-Widang, yang menghubungkan Kabupaten Tuban dengan Kabupaten Lamongan ambrol.
Foto: Dok Polres Tuban
Jembatan Babat-Widang, yang menghubungkan Kabupaten Tuban dengan Kabupaten Lamongan ambrol.

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan akan segera mengidentifikasi ambruknya jembatan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Identifikasi akan bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) karena di kementerian tersebut terdapat komite keselamatan konstruksi.

"Kami akan membuat suatu rekayasa lalu lintas untuk memberikan alternatif jalan bagi aktivitas di sana," ujar Budi saat meninjau Bandara Kertajati, Selasa (17/4).

Direktur Pembangunan Jalan Bina Marga Kementerian PUPR Ghani Ghazali Akman mengatakan, ambruknya jembatan ani karena kalender jembatan tersebut sebenarnya memang sudah lama. Jembatan ini merupakan duplikasi dari penyeberangan lama yang ditambah dengan jembatan rangka baru. "Jembatan ini sudah 30 tahun usianya," ujar Ghani.

 

Baca juga, Jembatan Tuban-Lamongan Ambruk, Dua Orang Tewas. 

 

Kementerian PUPR melalui komite keselamatan konstruksi akan melihat secara detail apa yang terjadi dan yang harus segera diperbaiki. Jembatan yang berada di Tuban ini sebenarnya sudah diprogramkan untuk diganti.

 

Bukan hanya yang baru ambruk, melainkan semua jembatan penyeberangan di sekitar pantai utara mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur. Namun, memang belum semua jembatan diperbaiki dan mendapatkan penguatan kabel. "Nanti akan segera diperbaiki," ujarnya.

Sebelumnya, jembatan kembar di Tuban-Lamongan ambruk pada Selasa (17/4) siang. Akibatnya, dua orang sopir truk meninggal dunia di lokasi kejadian.

"Korban sementara diketahui dua orang pengemudi truk yang meninggal dunia," ujar Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera saat dikonfirmasi, Selasa (17/4).

Menurut dia, korban saat ini masih terjebak di dalam truk yang ambruk di sungai. Pasalnya, jembatan kembar yang menghubungkan Tuban dan Lamongan ini melintang di atas sungai.

Belum diketahui penyebab runtuhnya jembatan kembar tersebut. Namun, kata Barung, menurut keterangan dari saksi, jembatan kembar sisi barat di eilayah Tuban ini ambruk tiba-tiba sekitar pukul 11.00 WIB.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement