REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengklarifikasi informasi kadernya mendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur selain Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno. Whisnu menegaskan, seluruh kader dan simpatisan PDIP Kota Surabaya solid mendukung Gus Ipul-Puti.
"Tidak benar ada berita dan informasi yang menegaskan kader kami mendukung pasangan calon selain Gus Ipul-Mbak Puti," ujarnya kepada wartawan di kantor DPC PDIP Surabaya, Selasa (18/4).
Ia menjelaskan, seorang kader bernama Maranatha Izaak Martel diinformasikan tidak mendukung pasangan yang diusung PDIP, bahkan justru mendukung pasangan lain. Politikus yang juga Wakil Wali Kota Surabaya itu menegaskan seluruh anggota, kader, pengurus dan simpatisan PDIP di Kota Surabaya dalam posisi utuh dan tidak pernah terpecah.
"Apalagi pasangan Gus Ipul adalah Mbak Puti Guntur Soekarno, cucu Bung Karno. Kami solid dan bergerak masif untuk memenangkan Pilkada Jatim," ucapnya.
Di tempat sama, Maranatha Izaak Martel sendiri mengaku informasi bahwa dirinya mendukung pasangan selain Gus Ipul-Puti adalah tidak benar. Ia mengakui bahwa pada Senin (16/4) menemui calon Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Pasar Wiyung Surabaya, namun niatnya menanyakan Program Keluarga Harapan (PKH) yang tidak kunjung cair.
"Tapi kenapa, yang keluar justru berita dan informasi saya mendukung Khofifah-Emil Dardak," kata Nata, sapaan akrabnya.
Maranata datang ke Kantor PDIP untuk memberikan klarifikasi kepada Ketua DPC PDIP Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana karena menyusul peristiwa itu beredar foto dan berita bahwa kader PDIP membelot.
"Padahal itu KTA lama. Saya bukan lagi kader PDIP. Apalagi saat itu saya murni bertanya PKH, apalagi Bu Khofifah adalah mantan Menteri Sosial. Saya spontan menyampaikan itu barangkali ada solusi," katanya sembari mengembalikan dua KTA PDIP yang diperolehnya.
Pilkada Jatim digelar 27 Juni 2018 untuk memilih pasangan calon Gubernur-Cawagub periode 2019-2024 diikuti dua pasangan calon, yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dengan nomor urut 1, dan Gus Ipul-Puti Guntur, cucu Soekarno nomor urut 2.
Pasangan nomor 1 merupakan calon dari koalisi Partai Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Hanura dan NasDem, sedangkan pasangan nomor 2 adalah calon dari gabungan PKB, PDI Perjuangan, PKS serta Gerindra.