REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Kepala Dinas Perhubungan Kota Solo, Hari Prihatno mengakui banyak pengemudi Batik Solo Trans (BST) yang ugal-ugalan di jalanan. Ia pun semakin kecewa lantaran para pengemudi juga banyak melanggar standar operasional prosedur yang ditetapkan.
"Ya kami pun banyak menerima laporan masyarakat dan kami juga lihat sendiri banyak pengemudi BST yang ugal-ugalan," kata Hari pada Kamis (19/4).
Hari menjelaskan dari temuan petugas Dishub di lapangan, sellain pengemudi yang mengendarai BST dengan ugal-uggalan. Dishub Solo juga mencatat terdapat sejumlah pengemudi yang menaikan dan menurunkan penumpang bukam di di halte yang sudah disediakan.
Kata Hari, petugas Dishub sering mendapati BST yang menaikan atau menurunkan penumpang bukan di haltenya terjadi di koridor III dengan rute Terminal Palur-Terminal Kartasura via Pasar Klewer. Ia pun memastikan dalam waktu dekat akan memanggil para pengemidi BST untuk diperingatkan.
"Nanti kami akan undang seluruh pengemudi untuk diberi pengarahan lagi soal SOPnya," kata dia.
Tak hanya terhadap pengemudi BST, Hari pun memperingatkan para pengemudi angkutan lainnya seperti angkutan pengumpan BST untuk memenuhi SOP yang ditetapkan. Di antaranya yakni larangan merokok di dalam angkutan, larangan mengangkut penumpang melebihi kapasitas tempat duduk, hingga ngetem sembarangan.
Hari juga mengingatkan pengemudi tak mengunakan angkutan umum sebagai kendaraan sewa.